Sembari mengoptimalkan penanganan kesehatan, pemerintah akan fokus pada upaya menjaga daya beli dan kebutuhan hidup masyarakat.
Oleh
Agnes Theodora
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Memasuki bulan September, target pengumpulan dan validasi 15,7 juta nomor rekening pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta belum tercapai. BP Jamsostek pun memperpanjang tenggat waktu pengumpulan nomor rekening calon penerima subsidi gaji hingga dua minggu ke depan.
Deputi Direktur Hubungan Masyarakat dan Antarlembaga BP Jamsostek Irvansyah Utoh Banja, Senin (31/8/2020), mengatakan, per Senin, sudah terkumpul 14 juta nomor rekening dari target calon penerima 15,7 juta pekerja. Pekerja yang sudah tervalidasi sebanyak 11,3 juta, sedangkan selebihnya masih dalam proses konfirmasi ulang ke perusahaan pemberi kerja.
Proses pengumpulan data, validasi data, hingga konfirmasi ulang akan dipercepat agar penyaluran bantuan sosial lebih efektif. Oleh karena itu, perusahaan diminta lebih aktif dan cepat mengumpulkan nomor rekening pekerjanya. Batas waktu diperpanjang sampai 15 September 2020 agar lebih banyak pekerja yang tertampung.
”Setelah evaluasi perkembangan penyampaian nomor rekening sampai hari ini, kami memberikan kesempatan untuk perusahaan yang belum melaporkan nomor rekening,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta.
Batas waktu diperpanjang sampai 15 September 2020 agar lebih banyak pekerja yang tertampung.
Sampai 28 Agustus 2020, realisasi program subsidi gaji mencapai 7,9 persen dari total pagu anggaran Rp 37,8 triliun. Program baru yang menyasar pekerja penerima upah peserta BP Jamsostek itu dibiayai lewat dana cadangan perluasan di skema sektoral kementerian/lembaga pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengemukakan, pemerintah akan mempercepat penyerapan bantuan. Sebelumnya, kuota pekerja yang mendapat subsidi upah setiap minggu sebanyak 2,5 juta orang. Ke depan, jumlahnya akan ditambah menjadi 3 juta orang per minggu.
”Pemerintah sudah meminta kepada BP Jamsostek untuk mempercepat pengumpulan data dan segera menyerahkan data tahap berikutnya,” katanya.
Menurut Ida, sejauh ini penyaluran tahap pertama sudah diberikan kepada 2,5 juta orang. Namun, prosesnya berbeda-beda untuk pemegang rekening bank pemerintah dan swasta karena terkendala teknis RTGS.
”Mungkin untuk teman-teman yang banknya swasta perlu waktu lebih, berbeda dengan rekening bank pemerintah yang relatif bisa ditransfer dengan cepat,” katanya.
Pemerintah berencana untuk menuntaskan penyaluran bantuan subsidi gaji kepada 15,7 juta pekerja pada akhir September 2020 ini. Ke depan, tidak tertutup kemungkinan akan ada program serupa yang ditujukan untuk menyasar kelompok pekerja lain, seperti pekerja bukan penerima upah (BPU) di BP Jamsostek yang umumnya berasal dari sektor informal.
Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sembari mengoptimalkan penanganan kesehatan, pemerintah akan fokus pada upaya menjaga daya beli dan kebutuhan hidup masyarakat. Caranya, dengan menggelontorkan berbagai program bantuan sosial, seperti program subsidi gaji dan bantuan produktif usaha mikro kecil (UMK) yang dalam sebulan terakhir ini dikejar realisasinya.
Sembari mengoptimalkan penanganan kesehatan, pemerintah akan fokus pada upaya menjaga daya beli dan kebutuhan hidup masyarakat.
Kedua program itu menyasar kelompok yang selama ini tidak masuk dalam segmen penerima bansos. Program-program baru itu digenjot seiring dengan program bansos lainnya yang sejak Maret sudah digelontorkan, seperti Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Bantuan Tunai dan Nontunai Jabodetabek, serta Kartu Prakerja.
”Ganjalan ini akan dibutuhkan terus selama ekonomi masih turun agar masyarakat tidak jatuh miskin,” katanya.