logo Kompas.id
EkonomiPresiden Jokowi: Korporasi...
Iklan

Presiden Jokowi: Korporasi Petani dan Nelayan Belum Optimal

Korporasi petani dan nelayan bisa meningkatkan taraf hidup mereka karena dengan berkelompok, usaha mereka bisa mencapai skala keekonomian. Namun, Presiden Jokowi menilai, upaya membangun korporasi itu belum optimal.

Oleh
NINA SUSILO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/H6MsZ3fNI-6bokGRJUIdqpysoCc=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2FWhatsApp-Image-2020-10-06-at-11.48.46-AM_1601966453.jpeg
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas terkait korporasi petani dan nelayan dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/10/2020). Dalam rapat terbatas yang diselenggarakan secara virtual itu, Presiden meminta kementerian-kementerian terkait membuat percontohan model-model bisnis koperasi petani dan nelayan.

BOGOR, KOMPAS — Upaya mendorong petani dan nelayan berkelompok dan membentuk korporasi sendiri dinilai Presiden Joko Widodo belum optimal. Proyek percontohan korporasi diharapkan bisa dibentuk agar dapat direplikasi di banyak komunitas.

Korporasi petani dan nelayan dinilai mampu meningkatkan taraf hidup mereka. Sebab, dengan berkelompok, petani dan nelayan bisa mencapai skala keekonomian. Akses ke perbankan dan teknologi lebih mudah dan efisiensi tercapai. Melalui koperasi yang dibentuk bersama, petani dan nelayan juga memiliki nilai tawar lebih kuat terhadap tekanan pasar.

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000