Kecemasan Meningkat, Asuransi Tawarkan Produk Inovatif
PT AIA Financial meluncurkan program Share The Love. Melalui program ini, nasabah dapat membeli premi Rp 50.000 dan mendapat satu polis yang sama untuk orang lain dengan uang pertanggungan hingga Rp 50 juta per orang.
Oleh
SHARON PATRICIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini telah meningkatkan kecemasan masyarakat. Melihat kondisi ini, PT AIA Financial meluncurkan program Share The Love, yaitu produk asuransi jiwa dengan premi Rp 50.000 dan berkonsep beli satu gratis satu.
Melalui program Share The Love, nasabah dapat memberikan satu perlindungan untuk orang yang diinginkan secara gratis. Produk ini memberikan jaminan perlindungan terhadap risiko finansial akibat meninggal dengan uang pertanggungan hingga Rp 50 juta yang disesuaikan dengan usia nasabah.
Presiden Direktur AIA Sainthan Satyamoorthy mengatakan, di tengah pandemi, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi kian meningkat. Untuk itu, AIA menghadirkan program Share The Love yang diharapkan dapat mendorong peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia sehingga masyarakat semakin memahami manfaat proteksi.
”Program ini sejalan dengan komitmen AIA dalam membantu jutaan keluarga di Indonesia hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik. Tidak hanya di Indonesia, program ini juga menjadi gerakan regional karena turut dijalankan di sejumlah kawasan operasional AIA di Asia Pasifik,” kata Sainthan, Selasa (20/10/2020).
Sainthan menyampaikan paparannya dalam acara Konferensi Pers Virtual Peluncuran Program Share The Love. Hadir pula sebagai narasumber, antara lain, Head of Customer Office AIA Kathryn Monika Parapak, Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Indria Laksmi Gamayanti, dan digital influencer dan youtuber Indonesia, Raditya Dika.
Kathryn Monika Parapak mengatakan, melalui program Share The Love, nasabah bisa mendapatkan jaminan perlindungan jiwa untuk diri sendiri. Selain itu, nasabah juga akan mendapatkan satu polis yang sama yang bisa diberikan untuk satu orang lain, tanpa harus ada ikatan keluarga, secara gratis.
Nasabah hanya perlu membayar Rp 50.000 untuk satu tahun periode pembayaran. Dalam tiga bulan ke depan, ditargetkan ada lebih dari 20.000 masyarakat Indonesia ikut serta dalam program Share The Love.
”Cara mendapatkannya sangat mudah, melalui situs AIAShareTheLove.com dan sertifikat asuransi akan dikirimkan melalui aplikasi Whatsapp. Selain memberikan jaminan perlindungan jiwa, kami percaya Share The Love dapat menjadi gerakan berbagi cinta dalam wujud proteksi jiwa,” kata Kathryn.
Berpikir positif
Indria Laksmi Gamayanti menyampaikan, masyarakat saat ini dihadapkan dengan tekanan kehidupan yang beragam akibat pandemi Covid-19. Ketakutan akan tertular virus, terkena dampak ekonomi, kesulitan beradaptasi dengan pola kehidupan yang baru, hingga merasa kesepian.
Berdasarkan data Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, ada 14.619 individu yang dilaporkan telah mengakses layanan yang diberikan psikolog klinis, baik dewasa maupun anak-anak. Mereka mengaku mengalami dampak akibat pandemi Covid-19.
Sebanyak 57,6 persen masyarakat Indonesia telah melakukan swaperiksa yang ditawarkan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI). Hasilnya, mereka teridentifikasi memiliki gejala depresi akibat kondisi pandemi Covid-19.
Ada empat masalah yang paling banyak ditemui saat pandemi, yakni kesulitan belajar, kecemasan, stres, dan gangguan mood, antara lain depresi karena takut tertular. Solusi sederhana dalam menanggulangi permasalahan mental adalah berinteraksi dengan orang terdekat yang bisa dipercaya untuk mengutarakan perasaan sehingga beban yang ada dalam diri kita menjadi lebih ringan.
”Stres ini adalah reaksi wajar dalam situasi yang tidak wajar. Jadi, dalam kondisi ini, kita harus fokus melatih diri menjadi lebih baik untuk meningkatkan kebahagiaan diri,” kata Indria.
Raditya Dika mengatakan, dalam masa pandemi, masyarakat harus bisa mengelola stress. Terhadap tantangan yang dihadapi, seharusnya masyarakat berpikir bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, bukan menyalahkan hal yang tidak dapat diubah.
”Intinya, tetap berpikir positif adalah hal yang penting. Kita harus tetap semangat, mencari dukungan, percaya bahwa pandemi akan berakhir, dan selalu mencari cara kreatif untuk menghadapi berbagai tantangan saat ini,” kata Raditya.