Aceh Jaga Stok Pangan dan Kuatkan Usaha Kecil dari Pandemi
Pemerintah Provinsi Aceh mengantisipasi potensi kekurangan pangan karena pandemi dengan menanam padi, jagung, dan ubi, serta membantu usaha mikro, kecil, dan menengah dengan modal sebesar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Aceh mengantisipasi potensi kekurangan pangan karena pandemi dengan menanam padi, jagung, dan ubi. Selain itu, untuk menjaga aktivitas ekonomi di sektor riil, pemerintah membantu modal usaha untuk kecil dan menengah.
Asisten II Pemprov Aceh Teuku Ahmad Dadek, dihubungi pada Rabu (4/11/2020), menuturkan, pihaknya menyusun sejumlah kebijakan untuk menjaga pangan dan daya beli warga. Selain itu, Pemprov Aceh juga mentransfer sejumlah anggaran kepada pemerintah kabupaten/pemerintah kota untuk memperkuat program ekonomi selama pandemi Covid-19.
Gerakan Aceh mandiri pangan atau Gampang untuk memastikan stok pangan tersedia.
”Gerakan Aceh mandiri pangan atau Gampang untuk memastikan stok pangan tersedia,” kata Dadek.
Melalui gerakan mandiri pangan, penanaman padi di lahan 50.000 hektar telah dilakukan. Petani dibantu pemerintah dalam bentuk benih, pupuk, dan alat produksi. Pada Juni 2020, Pemprov Aceh menanam jagung seluas 1.000 hektar pada lahan hutan tanaman industri.
Dadek menambahkan, selain pangan, pemerintah juga membantu petani tambak dengan menyuplai benih lele. Dadek berharap dengan adanya hibah bibit, petani masih bisa berproduksi sehingga sumber pendapatan terjaga.
Pemprov Aceh juga membantu pelaku usaha kecil menengah dengan modal usaha sebesar Rp 5juta hingga Rp 10 juta. ”Awalnya, kami mempersiapkan Rp 1,5 triliun untuk penanggulangan ekonomi, tetapi kemudian banyak yang diambil alih oleh pemerintah pusat,” kata Dadek.
Pemprov Aceh mentransfer dana kepada 23 kabupaten/kota mencapai Rp 300 miliar. Dana tersebut untuk penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi warga. Dadek berharap dana tersebut digunakan untuk program yang dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga.
Sebelumnya, Pemprov Aceh juga menyalurkan sembako sebanyak 60.000 paket untuk warga ekonomi lemah. Sementara bantuan tunai langsung disalurkan menggunakan dana desa.
Membelanjakan
Direktur Institute For Development Of Acehnese Society Muzammi mengatakan, dalam kondisi seperti ini, pemerintah perlu membelanjakan anggaran daerah pada sektor yang mendorong aktivitas ekonomi warga. Muzammi menilai belum banyak program yang membuka lapangan pekerjaan baru.
Muzammi menyorot masih banyak anggaran daerah yang disimpan sebagai deposito di perbankan. Menurut Muzammi, seharusnya uang itu dapat dipakai untuk menyelamatkan ekonomi warga yang terdampak Covid-19.
Anggota DPR Aceh Bardan Sahidi mengatakan, anggaran daerah harus difokuskan untuk kegiatan yang memberi dampak ganda pada pertumbuhan ekonomi warga.