logo Kompas.id
EkonomiSembilan PLTU Campurkan...
Iklan

Sembilan PLTU Campurkan Biomassa dan Batubara

Pemanfaatan batubara pada PLTU diupayakan dikurangi melalui pencampuran biomassa atau dikenal dengan metode ”co-firing”. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah mengembangkan energi baru dan terbarukan.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-SYZweF4K0RLp928BMwNm9rJqnk=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Fe690eaf8-bfcd-4264-9036-a575c0ad3b4f_jpeg.jpg
KOMPAS/KHAERUL ANWAR

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Lombok Peaker berkapasitas 150 megawatt di Kelurahan Tanjung Karang, Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dijadwalkan beroperasi pada Desember 2019.

JAKARTA, KOMPAS — Sejauh ini sudah ada sembilan pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang mencampurkan biomassa dengan batubara sebagai bahan bakar pembangkit. Campuran yang dikenal dengan metode co-firing ini bertujuan mengurangi penggunaan batubara pada PLTU.

Hingga kini, bauran energi primer pembangkit listrik Indonesia masih didominasi batubara, yakni dengan porsi lebih dari 60 persen. Metode co-firing diharapkan menyokong pencapaian target porsi energi baru terbarukan sebesar 23 persen dalam bauran energi nasional tahun 2025.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000