Menhub Budi Karya: Pencarian Korban SJ-182 Diprioritaskan
Pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 menjadi prioritas demi memberi kepastian bagi pihak keluarga.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mengutamakan pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Pencarian kotak hitam pesawat rute Jakarta-Pontianak yang membawa 50 penumpang dan 12 awak itu terus diintensifkan.
”Kami tadi bertemu keluarga korban untuk menyampaikan upaya-upaya pemerintah memaksimalkan usaha pencarian (korban),” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (11/1/2021).
Siaran pers Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan menyebutkan, domisili korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tersebar di 24 kabupaten/kota. Keluarga korban mengharap kepastian atas kondisi korban pesawat yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) tersebut.
Upaya pencarian korban, menurut Budi, menjadi konsentrasi dalam hari-hari ini. Kolaborasi yang berjalan baik dikonsentrasikan pada pencarian korban karena keluarga korban sudah menunggu dan mengharapkan kepastian.
”Kotak hitam secara intensif terus dicari, tapi pencarian korban dan perhatian terhadap keluarga korban menjadi konsentrasi kita semua,” kata Budi.
Budi menyampaikan kepada Jasa Raharja dan Sriwijaya Air agar memberi layanan baik, termasuk permintaan keluarga korban agar korban dimakamkan di kota asal. ”Tidak saja Jakarta dan Pontianak, tetapi juga beberapa kota (lain),” ujarnya.
Kotak hitam secara intensif terus dicari, tapi pencarian korban dan perhatian terhadap keluarga korban menjadi konsentrasi kita semua.
Terkait dengan perkembangan pencarian kotak hitam, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menuturkan, sejak Minggu (10/1/2021) sore, tim sudah menyelam dengan menggunakan pinker finder yang dimiliki KNKT.
”Kami ada tiga set alat tersebut. Kemarin sore, karena hujan deras, akhirnya kami minta pencarian diberhentikan dulu karena membahayakan bagi penyelam,” kata Soerjanto.
Pada Minggu malam, tim turun dengan perahu karet untuk membuat batas dalam pencarian kotak hitam. ”Istilahnya, triangle guna mempersempit area keberadaan kedua kotak hitam tersebut,” ujarnya.
Soerjanto menuturkan, kedua kotak hitam pesawat diharapkan segera ditemukan karena sangat vital dalam proses investigasi. Data kotak hitam menjadi kunci acuan tim investigasi.
”Saat ini KNKT bersama tim Basarnas dan TNI mengoptimalkan pencarian kotak hitam. Besok kami juga berencana memberangkatkan kapal Baruna Jaya IV dengan beberapa peralatan tambahan yang kemungkinan dapat segera menemukan kotak hitam,” ujarnya.
Kedua kotak hitam pesawat diharapkan segera ditemukan karena sangat vital dalam proses investigasi.
Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena mengatakan, Sriwijaya Air menyiapkan fasilitas bagi keluarga korban berupa penginapan di hotel.
”Berikut dengan family assistant untuk membantu para keluarga. Kami akan melakukan secara maksimal untuk memenuhi keperluan para anggota keluarga sampai ditemukannya para korban SJ-182,” ujarnya.
Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo menuturkan, Jasa Raharja pada Minggu dan Senin telah menghubungi dan mendatangi keluarga korban SJ-182. Mereka tersebar di 24 kota dan kabupaten di 12 provinsi.
”Pertama untuk menyampaikan turut berdukacita. Kami juga memohonkan untuk bisa memperoleh persyaratan untuk penyelesaian santunan dari Jasa Raharja,” katanya.
Budi menyampaikan, santunan tersebut akan segera diberikan setelah Jasa Raharja mendapatkan pengumuman resmi identitas para korban atau penumpang SJ-182 dari pihak DVI Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
”Dengan diperolehnya identitas ini, kami akan segera menyampaikan santunan sebagai perlindungan dasar dari pemerintah yang menjadi hak para ahli waris korban,” ujarnya.