Peluang UMKM Lokal untuk Berkembang Masih Sangat Tinggi
Sinergi antarpemangku kepentingan, dukungan semua pihak, dan pemanfaatan teknologi digital menjadi penting dalam menguatkan dan memajukan UMKM. UMKM memiliki pasar lokal yang sangat besar, yakni penduduk Indonesia.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Pasar lokal masih memiliki banyak peluang besar untuk dimanfaatkan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam negeri. Saat ini, tercatat ada 64 juta unit usaha yang bisa membidik lebih dari 300 juta penduduk Indonesia.
Demikianlah benang merah peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Indonesia, di Bali. Acara itu digelar di area Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (11/1/2021).
Meski terdampak pandemi, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyebutkan, potensi pasar beragam jenis produk masyarakat masih tinggi. Jumlah penduduk Indonesia hampir 300 juta orang sehingga peluang untuk merintis usaha tetap sangat besar.
Akan tetapi, Teteng mengatakan, bukan berarti UMKM tidak bisa menembus pasar dunia. Menurut dia, lewat produk artisan, ekspor produk Indonesia memiliki pasar yang tidak sedikit.
Menteri Perekonomian Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, yang hadir secara daring, mengatakan, UMKM merupakan tulang punggung penyangga ekonomi nasional. Jumlahnya mencapai 64 juta unit usaha. Luhut juga mengajak pihak perbankan agar bersama-sama menolong dan mendorong UMKM sehingga mampu membuat produk yang bernilai tinggi.
”Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia bertujuan membangkitkan ekonomi daerah,” katanya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang juga hadir secara daring menyatakan, sinergitas pemangku kepentingan penting dalam mendorong UMKM unggulan agar kualitas produk dan pasarnya semakin baik. Dia mengatakan, sejak program diluncurkan Agustus 2020, Bank Indonesia mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan terus mengampanyekan penggunaan produk UMKM berkualitas.
”UMKM adalah pilar ekonomi yang berkelanjutan dan inklusi,” kata Perry dalam sambutannya.
Perry menambahkan, BI juga mendorong digitalisasi transaksi, termasuk melalui penggunaan QRIS. Saat ini, ada sekitar 5,8 juta unit usaha yang sudah menjadi merchant QRIS. Mayoritas adalah UMKM.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mendukung pengembangan UMKM di Indonesia, baik melalui program kredit permodalan, pembiayaan, ataupun pendampingan. BCA juga turut membina UMKM karena merupakan penyangga ekonomi nasional.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak semua pemangku kepentingan terkait dengan sektor perhubungan dan transportasi menggunakan produk UMKM. Secara daring, Budi menyatakan, dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, akan menjaga produktivitas UMKM dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan pandemi Covid-19.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati, yang akrab disapa Tjok Ace, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Bank Indonesia, kalangan perbankan, dan semua pihak yang mendukung upaya pemulihan ekonomi daerah.
Tjok Ace mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang terjadi secara global, termasuk di Indonesia, berdampak terhadap semua sendi kehidupan dan sektor ekonomi. Bali, menurut Tjok Ace, mengalami tantangan berat karena sektor pariwisata yang menjadi andalan Bali juga terdampak pandemi Covid-19.