Kerja Sama dan Bahu-membahu Mencari Korban dan Kotak Hitam
Banyak pihak terlibat dan berkerja sama dalam proses pencarian dan evakuasi korban dan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 PK-CLC yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Oleh
Prayogi Dwi Sulistyo/M Paschalia Judith J
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kerja sama dan bahu-membahu dalam proses pencarian di perairan Kepulauan Seribu, Selasa (12/1/2021), menghasilkan penemuan kotak hitam berisi rekaman data penerbangan atau FDR dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 PK-CLC yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021). Selanjutnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan mengunduh data untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyaksikan penyerahan kotak hitam yang dibawa KRI Kurau tersebut, dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kepada Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito. Lalu, Bagus menyerahkan kepada Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono.
Soerjanto menyampaikan, kerja sama yang baik menghasilkan penemuan dua pinger atau pembising beserta kotak hitam berisi FDR. ”Pinger memang terlepas dari kotak hitam. Alhamdulillah, kita bisa menemukan FDR. Kami perkirakan pengunduhan data berlangsung 2-5 hari sehingga dapat mengungkap penyebab kecelakaan ini,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa.
Investigasi bertujuan mengungkap penyebab kecelakaan sehingga dapat menjadi pembelajaran di kemudian hari agar kejadian serupa tak terulang. Hasil investigasi penting untuk keselamatan penerbangan.
Kami perkirakan pengunduhan data berlangsung 2-5 hari sehingga dapat mengungkap penyebab kecelakaan ini.
Menurut Budi Karya, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Basarnas, KNKT, dan instansi lain telah berkoordinasi secara apik. ”Kami berharap kolaborasi ini berjalan dengan baik karena masih ada yang perlu ditemukan,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Dia menggarisbawahi pemenuhan hak-hak korban beserta asuransi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penyebab kecelakaan juga perlu menjadi pembelajaran dalam penerbangan nasional.
Penyebab kecelakaan juga perlu menjadi pembelajaran dalam penerbangan nasional.
Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena menyatakan, pihaknya siap memfasilitasi kebutuhan keluarga korban selama proses identifikasi berlangsung. Perusahaan juga memprioritaskan penyelesaian hak-hak penumpang.
”Sriwijaya Air menjamin pendampingan terbaik dan menjamin pemenuhan hak-hak para keluarga korban,” katanya melalui siaran pers.
Penemuan FDR
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menceritakan penemuan FDR. Pada pukul 14.00, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan informasi bahwa bagian FDR ditemukan di wilayah yang sudah ditandai. Namun, bagian yang ditemukan adalah pecahan Underwater Acoustic Beacon (UAB) yang berfungsi memberi sinyal.
”Saya sampaikan kepada KSAL agar FDR terus dicari, yang kemungkinan besar masih di wilayah yang menjadi perkiraan kita sebelumnya,” kata Hadi.
Pada pukul 16.40, KSAL kembali melaporkan bahwa FDR sudah ditemukan. Namun, rekaman percakapan di kokpit (Cockpit Voice Recorder/CVR) belum ditemukan. Hadi meyakini, CVR berada di sekitar lokasi ditemukannya FDR dan bisa segera ditemukan.
Hadi menegaskan, operasi ini belum selesai karena mereka akan terus mengevakuasi korban dan bagian pesawat untuk melengkapi data yang diperlukan KNKT. Menurut dia, dengan kerja profesional didukung peralatan mumpuni dari KRI Rigel dan kapal riset Baruna Jaya IV, pencarian CVR akan berhasil baik.
Operasi ini belum selesai karena mereka akan terus mengevakuasi korban dan bagian pesawat untuk melengkapi data yang diperlukan KNKT.
Adapun tim penyelam TNI AL yang ikut dalam misi ini sebanyak 81 orang. Tim penyelam berasal dari Dinas Penyelamatan Bawah Air Komando Armada I (Dislambair Koarmada I), Komando Pasukan Katak (Kopaska), Detasemen Jalamangkara (Denjaka), dan Intai Amfibi (Taifib). Mereka dibantu tim pendukung dan penerangan.
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito menyampaikan terima kasih kepada semua jajaran yang telah membantu dalam misi pencarian ini. Selanjutnya, Basarnas masih akan melanjutkan evakuasi korban, material, dan CVR.
Mesin menyala
Bagus Puruhito, didampingi Soerjanto, menyampaikan kondisi mesin pesawat kepada Budi Karya dan Hadi saat meninjau temuan turbin. Dari temuan tersebut, diduga mesin masih menyala karena ada indikasi putaran pada turbin.
Presiden Ikatan Pilot Indonesia Iwan Setyawan menyampaikan perihal pembukaan investigasi teknis secara penuh sesuai prinsip Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) Annex 13. Investigasi bertujuan menemukan faktor kecelakaan serta memberi rekomendasi keselamatan. Selain itu, misinterpretasi terhadap sejumlah temuan dan data serta kesimpulan yang dini perlu dihindari selama proses investigasi berlangsung.
Secara keseluruhan, pencarian korban dan pesawat Sriwijaya Air—yang jatuh saat membawa 50 penumpang dan 12 awak kabin—pada hari keempat terbagi dalam tiga area. Ada area pencarian bawah air yang terdiri dari empat sektor seluas 16 mil laut persegi, area pencarian udara (222 mil laut persegi) yang terdiri atas tiga sektor, dan area pencarian permukaan air yang terdiri atas enam sektor (222 mil laut persegi). Sebanyak 54 kapal dan 13 pesawat terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi ini.