Presiden Jokowi meminta pemeriksaan dan pengawasan terhadap pesawat yang akan terbang diperketat. Hal ini penting untuk menjamin keselamatan para penumpang.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keselamatan masyarakat harus dijadikan prioritas utama dalam pengelolaan sistem transportasi. Karena itu, pemeriksaan dan pengawasan pesawat yang akan terbang perlu diperketat untuk menghindari kecelakaan kembali terjadi.
Pesan mengenai pentingnya mengutamakan keselamatan masyarakat, khususnya para penumpang moda transportasi umum, disampaikan Presiden Joko Widodo saat meninjau Posko Darurat Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Dermaga EX Jakarta International Container Terminal II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (20/1/2021).
”Saya ingin agar di bidang transportasi, keselamatan adalah yang utama,” kata Presiden.
Pemeriksaan dan pengawasan pesawat yang akan terbang perlu diperketat untuk menghindari kecelakaan kembali terjadi.
Terkait dengan hal itu, Presiden meminta pemeriksaan dan pengawasan pesawat lebih diperketat. Jangan sampai pesawat yang tidak laik tetap diizinkan terbang karena dikhawatirkan akan membahayakan penumpang.
”Saya minta segera ditindaklanjuti, baik oleh KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) atau (Kementerian) Perhubungan, terutama pemeriksaan dan pengawasan terhadap pesawat-pesawat yang akan terbang demi keselamatan masyarakat, demi keselamatan penumpang,” ujar Jokowi.
Didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Presiden meninjau langsung aktivitas evakuasi di posko darurat. Tak hanya berbincang-bincang dengan petugas, Presiden juga melihat sejumlah temuan yang didapat selama proses evakuasi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyaksikan penyerahan santunan kepada para ahli waris korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Santuan berasal dari Jasa Raharja sebesar Rp 50 juta dan asuransi dari pihak Sriwijaya masing-masing Rp 1,25 miliar.
Presiden pun meminta santunan segera diberikan kepada ahli waris semua korban kecelakaan. ”Saya mengucapkan terima kasih atas santunan ini serta segera diselesaikan keseluruhan korban dan penumpang,” tuturnya seraya menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan bagi tim SAR gabungan yang berasal dari Kemenhub, Basarnas, TNI, Polri, KNKT, dan lainnya, yang telah bekerja keras melakukan evakuasi.
Sementara Budi Karya, dalam laporannya, menyampaikan bahwa selama 12 hari proses evakuasi, Basarnas sudah mengumpulkan 324 kantong bagian tubuh penumpang, 63 kantong serpihan kecil pesawat, dan 55 potongan besar pesawat. Selain itu, DVI RS Polri juga sudah berhasil mengidentifikasi 40 korban dan 27 jenazah di antaranya sudah diserahkan kepada ahli waris masing-masing.