Beroperasi Penuh 10 Februari, KRL Yogyakarta-Solo Dilengkapi 20 Perjalanan Sehari
Kereta rel listrik (KRL) dengan rute Yogyakarta-Solo akan beroperasi penuh mulai 10 Februari 2021. Mulai hari tersebut, KRL Yogyakarta-Solo bakal memiliki 20 kali perjalanan dalam sehari.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Kereta rel listrik (KRL) dengan rute Yogyakarta-Solo beroperasi penuh mulai 10 Februari 2021. Mulai hari tersebut, KRL Yogyakarta-Solo bakal memiliki 20 kali perjalanan dalam sehari. Keberadaan KRL ini diharapkan bisa meningkatkan pelayanan kepada warga yang melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Kota Solo, Jawa Tengah, atau sebaliknya.
”Kami berharap masyarakat di Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya dapat menggunakan transportasi publik yang semakin baik dengan hadirnya KRL,” kata Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) Wiwik Widayanti melalui keterangan tertulis, Kamis (4/2/2021).
KAI Commuter merupakan anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang selama ini menjadi pengelola KRL di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Sejak beberapa waktu lalu, KAI Commuter juga mendapat tugas mengelola KRL Yogyakarta-Solo sebagai pengganti layanan Kereta Api (KA) Prambanan Ekspres (Prameks) yang menggunakan kereta rel diesel.
Wiwik menjelaskan, hingga saat ini, KRL Yogyakarta-Solo masih dalam tahap uji coba. Pada 20-31 Januari 2021, KAI Commuter menggelar uji coba KRL Yogyakarta-Solo untuk pihak-pihak terkait, misalnya instansi pemerintah dan media massa. Sementara itu, pada 1-7 Februari 2021, dilakukan uji coba yang bisa diikuti masyarakat umum.
Wiwik memaparkan, sesuai dengan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) tahun 2021, KRL Yogyakarta-Solo akan memiliki 20 kali perjalanan dalam sehari. KRL itu akan berhenti di 11 stasiun, yakni Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, dan Solo Balapan.
Jumlah stasiun pemberhentian KRL Yogyakarta-Solo itu lebih banyak dibanding stasiun pemberhentian KA Prameks. ”Tadinya KA Prameks hanya berhenti di tujuh stasiun, sekarang KRL akan berhenti di 11 stasiun,” katanya.
Sementara itu, waktu tempuh rata-rata KRL Yogyakarta-Solo adalah 68 menit. Waktu tempuh ini lebih cepat dibandingkan dengan waktu perjalanan KA Prameks yang rata-rata selama 75 menit. Hal ini karena kecepatan maksimal KRL Yogyakarta-Solo bisa mencapai 90 kilometer (km) per jam, sementara kecepatan KA Prameks maksimal hanya 78-80 km per jam.
Wiwik menambahkan, harga tiket KRL itu sama dengan KA Prameks, yakni Rp 8.000 untuk satu kali perjalanan. Namun, untuk pembayaran tiket KRL, masyarakat harus menggunakan cara pembayaran nontunai dengan kartu multitrip (KMT) yang dikeluarkan KAI Commuter atau kartu uang elektronik yang dikeluarkan sejumlah bank. Saat ini, KMT telah dijual di stasiun-stasiun pemberhentian KRL Yogyakarta-Solo dengan harga Rp 30.000 dan sudah termasuk saldo Rp 10.000.
Kami berharap masyarakat di Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya dapat menggunakan transportasi publik yang semakin baik dengan hadirnya KRL.
Protokol kesehatan
Wiwik juga menyebut, selama masa pandemi Covid-19, jumlah penumpang di KRL Yogyakarta-Solo dibatasi hanya 74 orang per kereta. Padahal, pada masa normal, jumlah penumpang di KRL bisa 200 orang per kereta. Selain itu, penumpang KRL Yogyakarta-Solo juga harus menaati protokol kesehatan, misalnya memakai masker tiga lapis atau makser medis, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menjalani pengukuran suhu tubuh.
Selama berada di dalam KRL, penumpang dilarang berbicara, baik secara langsung maupun melalui telepon, untuk meminimalkan penyebaran droplet yang bisa menyebabkan penularan Covid-19. Selain itu, penumpang juga dilarang makan dan minum di dalam KRL.
Di sisi lain, KAI Commuter juga masih mengoperasikan KA Prameks untuk melayani rute Yogyakarta ke wilayah Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. ”KA Prambanan Ekspres juga tetap hadir melayani para pengguna setianya di rute Yogyakarta-Kutoarjo,” ujar Wiwik.
Sesuai dengan Gapeka 2021, mulai 10 Februari 2021, KA Prameks rute Yogyakarta-Kutoarjo akan memiliki delapan perjalanan dalam sehari. KA Prameks Yogyakarta-Kutoarjo itu akan berhenti di lima stasiun yang dilewati, yakni Stasiun Yogyakarta, Wates, Wojo, Jenar, dan Kutoarjo.
Secara terpisah, Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba berharap KRL Yogyakarta-Solo bisa menjadi moda transportasi pilihan bagi para pelaju di Yogyakarta, Solo, dan wilayah sekitarnya. Dia menyebut, untuk mempermudah para penumpang, berbagai hal terkait KRL Yogyakarta-Solo, misalnya posisi, jadwal kedatangan, dan keberangkatan, bisa dicek melalui aplikasi KRL Access.
”Diharapkan orang bisa semakin mengurangi menggunakan kendaraan pribadi dan beralih ke KRL. Sasaran penumpang kami semua sektor, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja pelaju dari semua usia,” kata Anne.