logo Kompas.id
EkonomiMemanfaatkan Lokomotif Dunia
Iklan

Memanfaatkan Lokomotif Dunia

Amerika Serikat dan China akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dunia yang akan berimbas positif ke Indonesia. Meskipun begitu, ketidakpastian ekonomi global masih ada lantaran belum meratanya vaksinasi Covid-19.

Oleh
ARI KUNCORO, REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ISevj9_4KjrR4Q8uZnc4TaLEDOo=/1024x678/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200917WEN5_1600323451.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Aktivitas proses produksi peralatan dapur modern di Pabrik Nayati, Terboyo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/9/2020). Produk mereka lebih banyak digunakan pada industri layanan dan jasa, seperti hotel, rumah sakit, restoran, dan kafe.

Dana Moneter Internasional atau IMF belum lama ini merevisi ramalannya menjadi lebih optimistis. Pada 2021 dan 2022, ekonomi dunia diprediksi tumbuh masing-masing 6,4 persen dan 4,4 persen, naik dari prediksi sebelumnya 5,5 persen dan 4,2 persen. Faktor-faktor penopangnya adalah mega-stimulus di Amerika Serikat, pemulihan ekonomi China, dan vaksinasi Covid-19.

IMF juga menyebutkan, China menduduki tempat pertama sebagai lokomotif pemulihan ekonomi dunia. China diperkirakan akan menyumbang seperlima dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dunia dalam lima tahun ke depan (Tanzi, 2021). Penyumbang berikutnya berturut-turut adalah AS, India, Jerman, dan Jepang.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000