Pola perjalanan mudik masyarakat diprediksi bergeser dengan adanya larangan mudik Lebaran periode 6-17 Mei 2021. Namun, potensi terbuka dari perjalanan di wilayah aglomerasi.
Oleh
BM Lukita Grahadyarini
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebijakan larangan mudik Lebaran diprediksi berdampak pada pergeseran mobilitas masyarakat selama momentum Lebaran 2021. Grup Astra Infra memprediksi lalu lintas di beberapa ruas tol yang menjadi konektivitas arus mudik Lebaran akan turun hingga 25-30 persen.
Saat ini, Astra Infra memiliki tujuh ruas jalan tol yang merupakan kombinasi antara tol di wilayah aglomerasi dan jalan tol konektivitas. Ruas tol itu meliputi Tol Tangerang-Merak (144 km), Tol Kunciran-Serpong, Tol Kebon Jeruk-Ulujami, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Tol Semarang-Solo, Tol Jombang-Mojokerto, serta Tol Surabaya-Mojokerto.
Pemerintah telah menetapkan kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 mulai 6 Mei hingga 17 Mei 2021 sebagai upaya pengendalian penyebaran kasus Covid-19. Namun, pengecualian perjalanan diberikan bagi masyarakat di wilayah aglomerasi. Wilayah aglomerasi adalah beberapa kabupaten/kota yang berdekatan yang mendapat izin melakukan pergerakan.
Kebijakan larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021 akan berdampak pada pola pergerakan masyarakat.
Group CEO Astra Infra Djap Tet Fa mengemukakan, kebijakan larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021 akan berdampak pada pola pergerakan masyarakat. Kondisi ini menimbulkan fenomena baru di mana masyarakat mudik lebih awal atau masyarakat mengisi momen Lebaran dengan aktivitas silaturahmi di dalam wilayah aglomerasi.
Ia memperkirakan perjalanan masyarakat melalui ruas tol akan turun selama pemberlakuan larangan arus mudik Lebaran meskipun kondisinya masih jauh lebih baik dibandingkan arus Lebaran tahun lalu, yakni akses perjalanan sepenuhnya ditutup. Di sisi lain, masih ada potensi peningkatan perjalanan pada ruas tol di wilayah aglomerasi.
”Kami perkirakan bulan Mei ada koreksi 25-30 persen dari sisi perjalanan yang ada. Jika dibandingkan April, juga terjadi penurunan perjalanan sekitar 15 persen. Ini tergantung realitas di lapangan, kondisi penyekatan (jalan), serta euforia masyarakat untuk bergerak ke kota masing-masing,” kata Djap, dalam Media Gathering ”Informasi Layanan Lebaran” secara virtual, Senin (3/5/2021).
Djap menambahkan, pihaknya tetap optimistis arus perjalanan lalu lintas tol akan membaik tahun ini seiring peningkatan kepercayaan diri masyarakat dengan adanya vaksinasi Covid-19. Akan tetapi, peningkatan arus perjalanan sangat bergantung terhadap keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Peningkatan arus perjalanan sangat bergantung terhadap keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Selama triwulan I-2021, pendapatan konsesi jalan tol Grup Astra Infra naik sebesar delapan persen secara tahunan. Pendapatan ini sudah termasuk kontribusi dari jalan tol Kebon Jeruk-Ulujami sepanjang 7,7 km yang baru diakusisi pada November 2020.
CEO Toll Road Business Group Kris Ade Sudiyono menambahkan, kebijakan pembatasan mudik pada Lebaran tahun ini akan berdampak pada perubahan pola pergerakan masyarakat. Larangan mudik akan disikapi masyarakat dengan mengatur pola perjalanan sehingga tidak akan terjadi penumpukan arus lalu lintas. Pergerakan arus lalu lintas yang melintasi jalan tol Astra Infra akan bervariasi, dengan sebaran lalu lintas Lebaran akan lebih merata, baik sebelum maupun sesudah Lebaran.
”Kami meyakini bahwa penumpukan arus mudik saat Lebaran di waktu dan tempat yang sama tidak akan terjadi lagi. Sebaran arus mudik akan lebih merata, baik sebelum, selama, dan setelah Idul Fitri,” kata Kris.
Kris menambahkan, pihaknya memastikan kesiapan infrastruktur, fasilitas, dan layanan operasional dengan mengacu protokol kesehatan bagi pengguna jalan tol selama arus mudik Lebaran.
Sementara itu, ruas tol yang termasuk wilayah aglomerasi diprediksi tetap akan stabil selama libur Lebaran dengan adanya perjalanan untuk silaturahmi antarkota/kabupaten dalam satu provinsi. Beberapa ruas tol yang termasuk dalam wilayah aglomerasi, antara lain, Tol Kunciran-Aerpong, dan Ulujami-Kebon Jeruk, Tol Semarang-Solo, Tol Surabaya-Mojokerto, dan Mojokerto-Jombang.
”Tidak ada pembatasan untuk bergerak di wilayah tersebut sehingga perjalanan tetap dimungkinkan untuk silaturahmi lokal,” ujar Kris.
Area istirahat
Presiden Direktur Astra Tol Cikopo-Palimanan Firdaus Azis mengatakan, pihaknya telah membenahi layanan titik peristirahatan (rest area) ruas tol tersebut untuk menambah kenyamanan pengguna tol sekaligus menjadi destinasi wisata. Ruas Tol Cipali dinilai merupakan salah satu titik lelah perjalanan dari arah Sumatera ke wilayah timur Jawa dan sebaliknya. Konsep yang diusung adalah ”Resta Titirah Kahirupan KM 130” dengan tumbuhan endemik Benua Afrika, yaitu pohon baobab.
”Rest area yang menarik akan mengundang pengguna tol untuk mampir dan istriahat, serta mengurangi kecelakaan yang diakibatkan sopir lelah dan mengantuk,” kata Firdaus.