Kementerian BUMN telah merancang delapan agenda untuk memperbaiki Waskita. Waskita saat ini memiliki utang sekitar Rp 90 triliun.
Oleh
joice tauris santi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Waskita Karya Tbk telah menjual empat ruas tolnya dari total rencana divestasi 13 ruas tol sampai 2024. Saat ini penjualan tahap berikutnya sedang dipersiapkan. Waskita segera merespons minat para investor atas ruas-ruas tol yang saat ini dimiliki.
Hingga Oktober 2021, Waskita telah melaksanakan divestasi empat ruas jalan tol, yaitu Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT), Tol Semarang-Batang, Tol Cinere-Serpong, dan divestasi terbaru Tol Cibitung-Cilincing dengan total perolehan sekitar Rp 6,9 triliun.
Hingga akhir tahun ini, Waskita masih akan melepaskan empat ruas tol lagi, yaitu Tol Cimanggis-Cibitung, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), dan Tol Pasuruan-Probolinggo yang merupakan bagian dari Tol Trans-Jawa.
Waskita saat ini memiliki utang sekitar Rp 90 triliun yang berasal dari utang bank, utang obligasi, dan utang kepada para vendor.
Penjualan ruas-ruas tol ini merupakan salah satu dari upaya Waskita untuk menyelamatkan dan meningkatkan kinerja. Kementerian BUMN telah merancang delapan agenda untuk memperbaiki Waskita. Waskita saat ini memiliki utang sekitar Rp 90 triliun yang berasal dari utang bank, utang obligasi, dan utang kepada para vendor.
”Jadi, setelah divestasi Tol Cibitung-Cilincing ini, kami terus menyiapkan ruas lain lagi yang sudah siap,” kata Presiden Direktur Waskita Karya Destiawan Soewardjono dalam paparan publik virtual Jumat (8/10/2021).
Dari sembilan ruas yang dipersiapkan, belum semuanya selesai dibangun. ”Ada yang baru dibangun 50 persen, ada yang sudah beroperasi 100 persen,” tambah Destiawan. Untuk ruas tol yang belum selesai, Waskita akan segera menyelesaikan ruas tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma menyebutkan, hingga semester I-2021, belanja modal Waskita yang sudah diselesaikan senilai Rp 2,5 triliun. Jumlah ini separuh dari anggaran belanja modal perusahaan yang sebesar Rp 5,5 triliun. Taufik mengatakan, Waskita akan berusaha keras untuk mencapai target belanja modal tersebut.
Hingga semester I-2021, belanja modal Waskita yang sudah diselesaikan senilai Rp 2,5 triliun.
Sementara itu, dalam rangkaian paparan publik virtual dua emiten di bidang konsumer, yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan anak usahanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, menyerap sekitar 30 persen belanja modal hingga paruh pertama tahun ini.
Investor Relation Indofood Sukses Makmur Daniel Budiono menerangkan, Indofood Sukses Makmur menganggarkan belanja modal Rp 7,6 triliun. Jumlah itu sudah termasuk belanja modal untuk Indofood CBP sebesar Rp 4 triliun.
Belanja modal tersebut dialokasikan untuk penambahan kapasitas. Kedua emiten itu belum mau mengungkapkan berapa besaran belanja modal yang akan dianggarkan untuk tahun depan.