Potensi Indonesia sebagai negara maritim serta memiliki garis pantai terpanjang di dunia membuat perusahaan rintisan akuakultur budidaya perikanan, eFishery, tumbuh pesat mendapat suntikan dana 90 juta dollar AS.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan rintisan akuakultur atau budidaya perikanan, eFishery, memperoleh pendanaan seri C senilai 90 juta dollar AS atau setara Rp 1,28 triliun dari sejumlah investor. Pendanaan ini akan digunakan untuk ekspansi bisnis memperbanyak jumlah pembudidaya ikan yang tergabung dalam ekosistem digital eFishery.
Suntikan modal kepada eFishery dipimpin oleh Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India. Selain itu, juga terdapat investor lainnya, yakni Northstar Group, Go-Ventures, Aqua-Spark, dan Wavemaker Partners.
”Indonesia adalah negara maritim besar yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Artinya, kita punya potensi yang sangat besar di bidang perikanan. Pendanaan ini untuk ekspansi lebih lanjut membawa pembudidaya ikan masuk dalam ekosistem digital,” ujar Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) eFishery Gibran Huzaifah, saat jumpa dengan media di Jakarta, Rabu (12/1/2022).
Gibran menjelaskan, dana itu akan digunakan untuk meningkatkan layanan platform sehingga bisa berekspansi menambah jumlah pembudidaya ikan yang tergabung dalam ekosistem eFishery. Ia mengatakan, saat ini sudah ada 30.000 pembudidaya ikan dengan 100.000 kolam budidaya ikan di 24 provinsi yang bergabung dengan eFishery.
Suntikan dana tambahan dari investor akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan bisnis mereka 3-3,5 kali lipat pada 2022. Adapun jumlah pembudidaya ikan di Indonesia diperkirakan sekitar 3,5 juta orang.
”Jika sepertiga jumlahnya atau sekitar 1 juta pembudidaya ikan tergabung di eFishery saja itu sudah luar biasa sekali. Itu target kami di tahun-tahun mendatang,” kata Gibran.
Investment Director Softbank Investment Advisers Anna Lo menambahkan, eFishery punya potensi besar dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk Indonesia. ”Dengan konsep digital, eFishery bisa meningkatkan produktivitas di seluruh rantai pasok, mulai dari teknologi, pasokan pangan, budidaya hingga penjualan produk segar hasil panen. Ini mendorong peningkatan produk pangan hasil perikanan sehingga bisa terus berkelanjutan,” ucapnya.
Co-Founder & Co-Managing Partner at Northstar Group Sidharta Prawira Oetama menjelaskan, pihaknya sepakat untuk memberikan pendanaan kepada eFishery karena melihat potensi yang besar dari sektor budidaya perikanan. Selain itu, eFishery dinilai bisa memberikan solusi untuk potensi permasalahan pangan yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Didirikan 2013, saat ini eFishery mendisrupsi usaha budidaya ikan konvensional melalui platform digital yang sudah terdaftar di Google Play. Selain itu, eFishery juga memberikan pendanaan kepada pembudidaya ikan berskema bayar nanti (paylater) bernama Kabayan (Kasih, Bayar, Nanti). Perusahaan rintisan ini juga membantu menjembatani pembudidaya ikan kepada akses pasar.