Peta perbankan digital kian ramai. Sejumlah investor mulai menaikkan ketertarikannya dalam bisnis ini lewat sejumlah akuisisi.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Peta perbankan digital semakin ramai. Investor tampak semakin tertarik untuk memiliki bank digital. Singtel Alpha Investment dan Grab Holding Limited bersama dengan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk akan mengembangkan Bank Fama.
Singtel Alpha Investments, anak usaha dari Singtel, telah mengakuisisi 16,3 persen saham Bank Fama. Total pembelian senilai 48 juta dollar Singapura atau sekitar Rp 500 miliar. Selain Singtel, Grab juga turut mengakuisisi saham Bank Fama.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (21/1/2022), Sekretaris Perusahaan Elang Mahkota Titi Maria Rusli mengatakan, Singtel dan Grab turut berpartisipasi dalam penyertaan modal penerbitan saham baru Bank Fama. ”Masing-masing menyerap sebanyak 2.355.004.657 saham baru Bank Fama. Jumlah ini setara dengan 16,26 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan yang telah ditingkatkan,” ujarnya.
Setelah penerbitan saham baru tersebut, komposisi kepemilikan Bank Fama menjadi PT Elang Media Visitama (99,9 persen saham dimiliki PT Elang Mahkota) sebanyak 62,76 persen, PT Nusantara Berkat Agung 4,72 persen, Singtel 16,26 persen, dan Grab 16,26 persen. Pada 22 Desember 2021 lalu, Elang Media mengakuisisi 93 persen saham Bank Fama senilai Rp 908,95 miliar.
Allo Bank
Emtek tidak hanya mengembangkan Bank Fama, tetapi juga berpartisipasi dalam penerbitan saham baru Allo Bank. Anak usaha lain, yaitu PT Bukalapak.com Tbk, menyerap 2.497.816.903 saham atau setara dengan 11,49 persen saham Bank Allo dari PT Mega Corpora. Investasi Bukalapak di Allo Bank sebesar Rp 1,19 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bukalapak.com Tbk Perdana A Saputro menjelaskan, dengan transaksi tersebut, diharapkan Bukalapak dapat mengembangkan cakupan penawaran serta akses terhadap kredit bagi para pelaku usaha kecil di kota kecil. Bukalapak saat ini sedang mengembangkan kerja sama dengan para pelaku usaha kecil dan menengah, terutama di kota-kota kecil.