BRI menyuntikkan tambahan modal Rp 145 miliar untuk memperkuat permodalan anak usahanya, yakni BRI Ventures. Sementara itu, Bank Ganesha berencana menambah modal melalui skema "right issue".
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memberikan suntikan modal untuk anak usahanya, BRI Ventures, tambahan modal sebesar Rp 145 miliar. BRI Ventures atau BVI berencana menggunakan tambahan modal itu untuk memperkuat permodalannya.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/2/2022), manajemen BRI menyatakan bahwa tambahan modal untuk BVI itu tidak akan berdampak terhadap kegiatan operasional BRI.
“Transaksi ini dimaksudkan untuk memperkuat permodalan dalam rangka ekspansi bisnis BVI,” demikian penjelasan dari manajemen.
Transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi yang cukup dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti yang sudah diatur pada Peraturan OJK (POJK) Nomor 42/2020. Nilainya pun tidak melebihi batasan persentase tertentu dari transaksi material, seperti yang dimaksudkan dalam POJK 17/2020.
BVI didirikan pada tahun 2019. Hingga akhir tahun lalu, BVI telah berinvestasi pada lebih dari 18 perusahaan rintisan (start up), baik dalam bidang teknologi finansial maupun non-teknologi finansial. Selain itu, BVI juga sudah meluncurkan dua dana ventura lainnya.
Sementara itu, PT Bank Ganesha Tbk menetapkan harga pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (right issue) sebesar Rp 200 per saham. Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen Bank Ganesha ke Bursa Efek Indonesia, Bank Ganesha akan melepaskan 5,58 miliar saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan itu setara dengan 33,3 persen dari modal ditempatkan dan disetor di Bank Ganesha setelah dilakukan right issue ini. Dengan harga pelaksanaan Rp 200 dan 5,58 mililar jumlah saham, dalam upaya penambahan modal ini Bank Ganesha berpotensi mendapatkan dana segar sebesar Rp 1,11 triliun.
PT Equity Development Investment Tbk merupakan pemegang saham utama dan pengendali dengan kepemilikan sebesar 29,86 persen. PT Equity akan mengeksekusi right issue dengan nilai Rp 333.64 miliar. Selain itu, PT Equity akan menjadi pembeli siaga dalam right issue ini yang tidak diambil oleh pemegang saham lain maksimal dengan nilai nominal RP 666.35 miliar. PT Equity telah menyetorkan modal ke rekening khusus Bank Ganesha sebesar Rp 1 triliun.
OJK menetapkan bahwa bank-bank harus menambah modal inti secara bertahap. Pada akhir tahun 2022 ini, bank harus memiliki modal inti minimal sebesar Rp 3 triliun. Aksi korporasi berupa penambahan modal baik melalui private placement dan right issue masih akan marak pada tahun ini.