Tren Positif Penumpang Pesawat Diperkirakan Terus Berlanjut
Tren positif peningkatan jumlah penumpang pesawat terbang dalam tiga bulan awal tahun 2022 diperkirakan bakal terus berlanjut. Protokol kesehatan tetap perlu dipertahankan.
JAKARTA, KOMPAS — Penyebaran Covid-19 yang melandai memberikan angin segar bagi dunia penerbangan di Tanah Air, terlebih mobilitas masyarakat mulai dibuka tanpa mengesampingkan pentingnya protokol kesehatan. Tren positif peningkatan jumlah penumpang pesawat terbang dalam tiga bulan awal tahun 2022 diperkirakan bakal terus berlanjut.
Terbukti, melalui protokol kesehatan ketat dan koordinasi erat dengan para pemangku kepentingan, jumlah penumpang pesawat terbang di semua bandara PT Angkasa Pura II (Persero) pada triwulan I-2022 naik signifikan. Sepanjang Januari-Maret 2022, jumlah pergerakan penumpang pesawat terbang di 20 bandara Angkasa Pura II secara kumulatif tercatat 11,71 juta orang atau naik signifikan 65 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang hanya 7,07 juta orang.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin kepada Kompas di Jakarta, Rabu (13/4/2022), mengatakan, peningkatan jumlah penumpang pesawat turut menggerakkan kenaikan operasional armada pesawat sebesar 11 persen menjadi 106.860 penerbangan.
”Peningkatan lalu lintas penerbangan sejalan dengan terjaganya keyakinan penumpang pesawat untuk menggunakan transportasi udara, salah satunya karena upaya dalam menerapkan protokol kesehatan di bandara serta penyesuaian operasional guna memastikan kelancaran penerbangan di bandara,” ujar Awaluddin.
Baca juga : Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2022 Digelar Maraton
Pada Maret 2022, lanjut Awaluddin, penanganan Covid-19 di Indonesia yang juga didukung program vaksinasi booster (penguat) berjalan sangat baik sehingga saat ini pandemi dapat terkendali. Hal ini membuat sektor pariwisata sudah mulai dibuka dan direspons baik oleh para penumpang pesawat.
Di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia, peningkatan pergerakan penumpang mencapai 88 persen. Jumlah penumpang pada triwulan I-2021 yang berada di kisaran 4 juta orang kini pada periode yang sama tahun 2022 meningkat menjadi rata-rata 7,53 juta orang.
Awaluddin menambahkan, tren positif lalu lintas penerbangan ini membuat Angkasa Pura II mengaktifkan kembali Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta mulai 1 April 2022 untuk mendukung pengoperasian Terminal 2 dan Terminal 3. Adapun per 12 April 2022, Terminal 1 melayani penumpang pesawat rute domestik untuk penerbangan maskapai Airfast, Super Air Jet, Sriwijaya Air, NAM Air, dan AirAsia Indonesia.
”Bandara Soekarno-Hatta tetap beroperasi 24 jam setiap hari untuk melayani berbagai penerbangan. Angkasa Pura II dan seluruh stakeholder menjaga agar Bandara Soekarno-Hatta dapat berkontribusi signifikan dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional,” ucap Awaluddin.
Awaluddin mengatakan, tren positif ini menandakan sektor penerbangan nasional mulai berangsur pulih kembali. Sektor penerbangan nasional akan pulih lebih cepat dibandingkan dengan global karena pasar domestik Indonesia yang sangat besar.
”Ditambah lagi, saat ini penerbangan internasional juga sudah dibuka untuk mendukung pariwisata di dalam negeri. Kami berharap situasi pandemi tetap terkendali sehingga tren positif dapat terus berlanjut,” kata Awaluddin.
Protokol kesehatan
Di tengah pandemi Covid-19, semu bandara Angkasa Pura II beroperasi dengan menerapkan regulasi yang diterbitkan kementerian/lembaga terkait, seperti Satgas Penanganan Covid-19, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Hukum dan HAM, dan sebagainya.
”Regulasi sangat dinamis di tengah pandemi, dan Angkasa Pura II bersama seluruh stakeholder selalu berkoordinasi erat melakukan berbagai penyesuaian dalam menerapkan regulasi-regulasi tersebut,” ujar Awaluddin.
Sementara itu, untuk memastikan pelayanan mudik Lebaran 2022 yang sehat dan nyaman, Kementerian Perhubungan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menggelar rapat koordinasi kesiapan penyelenggaraan angkutan laut Lebaran.
Baca juga : Persiapan Armada Angkutan Lebaran PT KAI di Balai Yasa Surabaya Gubeng
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt Mugen S Sartoto mengatakan, sesuai arahan Presiden pada sidang kabinet paripurna, mudik tahun ini diperkirakan melibatkan pergerakan 76-80 juta orang. Untuk itu, Presiden Joko Widodo meminta perencanaan disiapkan sebaik-baiknya dan traffic management dikelola sehingga penumpukan penumpang pada saat arus mudik dan arus balik bisa dihindari.
Selain itu, Presiden juga menegaskan bahwa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya selesai. Diimbau masyarakat senantiasa waspada, segera divaksin lengkap dan vaksin booster, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
”Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan memastikan seluruh armada kapal dalam keadaan laik laut dan menginstruksikan kepada unit pelaksana teknis di seluruh Indonesia untuk melaksanakan uji kelaiklautan kapal terhadap semua kapal yang beropersi,” ujar Mugen.
Ia menambahkan, untuk mendukung penyelenggaraan angkutan laut Lebaran tahun 2022, para kepala UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, terminal penumpang, dan operator kapal diperintahkan agar melaksanakan beberapa hal penting, yaitu membentuk posko pelayanan.
Para kepala UPT juga harus menyediakan alat pemeriksaan kesehatan, fasilitas vaksin, dan tempat isolasi sementara serta memastikan semua petugas dalam keadaan sehat dengan melakukan pemeriksaan rutin. Penumpang juga wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Selain itu, harus dibuat contingency plan jika terjadi situasi darurat.
Mereka juga harus memastikan semua penumpang dan petugas baik di pelabuhan maupun di kapal menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Dipastikan juga dilakukan pengecekan suhu tubuh kepada penumpang dan petugas baik di pelabuhan maupun di kapal.
Kemudian, para UPT diminta memastikan semua fasilitas di pelabuhan dan di kapal telah dibersihkan dan dilakukan disinfeksi secara berkala oleh instansi atau operator yang bertanggung jawab. Penting juga meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran serta berkoordinasi dengan instansi dan pemangku kepentingan terkait.
Hal penting lain yang harus disiapkan adalah mengoptimalkan potensi armada di daerah masing-masing, terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang. Sementara perusahaan pelayaran diwajibkan untuk memperbarui informasi terkini jadwal kedatangan/keberangkatan kapal baik di pelabuhan maupun melalui media sosial.
Baca juga : DKI Siapkan Layanan untuk 13 Juta Pemudik
Sebagai informasi, pada masa angkutan laut Lebaran 2022, sesuai survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, diprediksi jumlah penumpang yang menggunakan transportasi laut sebanyak 1,4 juta orang atau naik sebanyak 234 persen dibandingkan tahun 2021. Sementara untuk mengantisipasi peningkatan penumpang tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiapkan armada kapal laut sebanyak 1.186 unit dengan kapasitas 2,46 juta penumpang.