logo Kompas.id
EkonomiTak Cukup Berkelanjutan,...
Iklan

Tak Cukup Berkelanjutan, Industri Kelapa Sawit Juga Perlu Resiliensi

Pandemi Covid-19 mengingatkan kita akan pentingnya resiliensi, selain pertumbuhan produksi dan keberlanjutan dalam bisnis. Termasuk dalam industri kelapa sawit.

Oleh
ADI PRINANTYO
· 3 menit baca
Pekerja mengawasi mesin saat pemrosesan tandan buah segar kelapa sawit menjadi <i>crude palm oil </i>(CPO) di Pabrik Buatan I milik Asian Agri di Kabupaten Siak, Riau, beberapa waktu lalu.
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

Pekerja mengawasi mesin saat pemrosesan tandan buah segar kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) di Pabrik Buatan I milik Asian Agri di Kabupaten Siak, Riau, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, KOMPAS — Usaha perkebunan kelapa sawit tak cukup hanya memastikan pertumbuhan produksi dan keberlanjutan (sustainability) guna mempertahankan eksistensinya, tetapi juga perlu kelenturan (resiliensi). Resiliensi menjadi makin krusial ketika industri kelapa sawit, seperti juga dialami usaha di berbagai bidang lain, terdampak pandemi Covid-19 dan hal lain, seperti konflik Rusia-Ukraina.

Dosen IPB University, Bayu Krisnamurthi menyampaikan pandangan itu dalam diskusi terbatas di Jakarta, Selasa (12/4/2022). Selain Bayu, hadir pula sebagai pembicara Director of Sustainability and Stakeholder Relations Asian Agri Bernard A Riedo; dan Head of Operations Asian Agri Omri Samosir. Diskusi digelar sebagai bagian dari peluncuran Asian Agri 2030, strategi bisnis jangka panjang demi memastikan keberlangsungan bisnis agar sejalan dengan filosofi bisnis perusahaan.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000