Bandara Pondok Cabe Siap Terbangkan Pesawat Komersial
Bandar Udara Pondok Cabe siap dioperasikan untuk penerbangan pesawat komersial per 5 Agustus 2022. Sebagai tahap awal, maskapai Wings Air mulai melayani rute menuju Purbalingga dan Cepu Blora.
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Bandar Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, siap dioperasikan untuk penerbangan pesawat komersial per 5 Agustus 2022. Sebagai tahap awal, maskapai Wings Air bagian dari Grup Lion Air bakal mulai melayani rute Purbalingga dan Cepu-Blora (Jawa Tengah).
Corporate Communications Strategic of Wings Air Danang Mandala Prihantoro kepada Kompas di Jakarta, Rabu (3/8/2022), mengatakan, sebagai tahap awal, penerbangan akan dilakukan satu kali dalam seminggu (pergi-pulang) atau setiap Jumat dari Bandara Pondok Cabe menuju Bandara Jenderal Besar Sudirman di Purbalingga dan Bandara Ngloram di Cepu.
Untuk penerbangan perdana, Wings Air dijadwalkan melayani rute Pondok Cabe (PCB)-Purbalingga (PWL) dengan nomor pesawat IW-1710 pada 5 Agustus 2022 pukul 08.20 WIB dan tiba pukul 09.30 WIB. Sementara, pada hari yang sama, Wings Air dengan nomor pesawat IW-1711 akan diterbangkan dari Purbalingga menuju Pondok Cabe pukul 09.50 WIB dan tiba pukul 11.00 WIB.
Selanjutnya, Wings Air dengan nomor pesawat IW-1910 rute Pondok Cabe (PCB)-Cepu Blora (CPF) akan diterbangkan pukul 11,20 WIB dan tiba pukul 12.55 WIB. Sementara, rute Cepu Blora-Pondok Cabe akan menggunakan pesawat Wings Air (IW-1911) pada pukul 13.15 WIB dan tiba pukul 14.45 WIB.
”Wings Air mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat selaku regulator, pengelola Bandara Ngloram, Bandara Pondok Cabe, Bandara Jenderal Besar Soedirman, pengatur lalu lintas udara atau AirNav Indonesia, pemerintah daerah serta pihak terkait dalam mempersiapkan dan kontributif terhadap kelancaran perjalanan udara bagi penumpang,” kata Danang.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nur Isnin Istiartono mengatakan, ”Dengan penutupan sementara aktivitas penerbangan komersial di Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Pondok Cabe untuk sementara waktu bisa digunakan untuk melayani penerbangan sipil terjadwal dan reguler komersial.”
Pengawasan penerbangan ini tetap akan dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sesuai standar regulasi pengawasan bandara pada umumnya. Pengawasan di lapangan akan dilakukan kantor otoritas Bandara Wilayah I Soekarno-Hatta.
Selama ini, imbuh Nur Isnin, di Bandara Pondok Cabe sudah dilakukan pengawasan dan pengendalian. Sesuai statusnya, Bandara Pondok Cabe akan dikelola PT Pelita Air Service. Namun, untuk sementara, layanan umum ini akan disupervisi dan didukung manajemen PT Angkasa Pura II (Persero).
Mempermudah akses
Danang mengatakan, penerbangan Wings Air ini tentu semakin mempermudah akses transportasi udara dari dan menuju Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap, Kebumen (Masbarlingcakeb) dan daerah lain di sekitar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Terlebih, Banyumas kini menjadi ”jantung pendidikan” Purwokerto yang juga dikenal dengan berbagai kekhasan kulinernya, seperti getuk goreng, tempe mendoan, soto Sokaraja Purwokerto, dan keripik tempe.
Purwokerto adalah ”jantung pendidikan” yang menawarkan berbagai program studi pilihan, seperti terdapat di Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dan Universitas NU Purwokerto. Selain itu, kota ini juga cukup memiliki tempat wisata populer, antara lain Menara Pandang Teratai, New Small World Purwokerto, Kebun Raya Baturaden, Curug Gede, dan Telaga Sunyi.
Menurut Danang, Wings Air optimistis, operasional dan layanan penerbangan dari dan ke destinasi baru tersebut akan mendukung kelancaran transportasi udara serta berkontribusi terhadap pergerakan perekonomian. Nilai lebih bagi masyarakat, wisatawan, dan pebisnis, rute ini akan semakin memperpendek jarak antar-daerah, mempersingkat waktu perjalanan, menarik kunjungan pebisnis dan wisatawan, serta pengembangan potensi daerah berbasis kearifan lokal.
Wings Air akan menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 dan ATR 72-500. ATR (Aerei da Trasporto Regionale atau Avions de transport régional) merupakan perusahaan pesawat terbang buatan Perancis-Italia. Seluruh operasional dan layanan penerbangan dijalankan menurut ketentuan yang berlaku, memenuhi aspek-aspek yang memenuhi keselamatan, keamanan, serta sebagaimana pedoman protokol kesehatan.
Pesawat ATR 72 didesain dengan daya angkut 72 penumpang kelas ekonomi. Kualitas udara segar terus-menerus dipasok dengan tingkat pembaruan volume udara kabin yang tinggi sehingga siklus udara terjamin bersih. Udara di kabin akan selalu diperbarui dalam 5-7 menit yang menjamin udara dalam kabin tetap segar.
Proses masuk dan keluar penumpang dari pesawat udara secara berurutan guna meminimalkan kepadatan. Pada pesawat ATR, naik dan turun dilakukan dari pintu bagian belakang. Hal ini akan meminimalisasi interaksi bertatapan langsung antarpenumpang.
Danang menambahkan, ATR 72 adalah pesawat berteknologi canggih di kelasnya yang didesain tepat melayani penerbangan jarak pendek hingga setingkat kecamatan. Wings Air juga telah meningkatkan fase sterilisasi seluruh armada. Proses pembersihan pesawat dilakukan tim teknisi dan aircraft interior exterior cleaning (AIEC), baik interior maupun eksterior.