PT Waskita Karya (Persero) Tbk menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melanjutkan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (”right issue”).
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Serangkaian aksi korporasi akan dilakukan PT Waskita Karya (Persero) Tbk hingga akhir tahun ini. Waskita berbenah dengan beragam cara untuk memperbaiki kinerja keuangannya. Setelah mendapatkan penyertaan modal negara, Waskita berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue.
Waskita Karya juga telah melepaskan beberapa ruas tol agar tidak menjadi beban bagi perusahaan, antara lain pada Indonesia Investment Authority (INA). Berbagai langkah tersebut merupakan bagian dari strategi ”8 streams” penyehatan keuangan agar kinerja keuangan badan usaha milik negara ini pulih kembali.
SVP Corporate Secretary PT Waskita Karya Tbk Novianto Ari Nugroho, Senin (10/10/2022), menyatakan, Peraturan Pemerintah (PP) tentang Penyertaan Modal Negara (PMN) sudah diterima dan Waskita Karya menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan proses right issue. Waskita Karya mendapatkan dana PMN sebesar Rp 3 triliun.
”Perseroan menargetkan dana right issue sebesar Rp 3,98 triliun. Seluruh dana dari PMN akan digunakan untuk menyelesaikan dua ruas tol existing dan dana publik sebanyaknya Rp 980 miliar akan digunakan untuk modal kerja dan belanja modal perseroan ataupun anak perusahaan,” kata Novianto.
Menurut dia, pernyataan efektif dari OJK diharapkan segera keluar dan right issue dapat dilakukan pada Desember 2022.
Analis RHB Sekuritas, Ryan Santoso dan Andey Wijaya, mencermati, hingga Juli 2022 kontrak baru Waskita Karya mencapai Rp 9,9 triliun atau setara dengan 33 persen target tahun ini. Jika digabungkan dengan kontrak baru, total order book Waskita Karya mencapai Rp 46 triliun.
”Meskipun nilai kontrak baru ini di bawah target, kami melihat tidak akan berpengaruh signifikan pada pemulihan performa Waskita seiring dengan modal kerja tahun ini yang lebih kuat dengan right issue dan restrukturisasi utang,” ujar riset Ryan.
Waskita Karya juga memenangi tender proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), yaitu mengerjakan Jalan Tol Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang senilai Rp 2,2 triliun. Dua proyek yang akan diselesaikan dengan dana PNM adalah ruas Tol Kayu Agung-Palembang yang memerlukan dana Rp 2 triliun dan ruas Tol Ciawi-Sukabumi dengan dana Rp 1 triliun.
Waskita Karya juga sudah melunasi pokok dan bunga obligasinya. PT Waskita Karya menyatakan telah melunasi pokok dan bunga atas obligasi berkelanjutan III tahap I 2017 seri B ke 20. Adapun total nilainya mencapai Rp 1,66 triliun.
Pelunasan obligasi tersebut dilakukan pada 5 Oktober 2022. Jumlah itu terdiri dari pelunasan pokok obligasi sebesar Rp 1,63 triliun dan bunga gros sebesar Rp 34,65 miliar. Tingkat suku bunga obligasi itu sebesar 8,5 persen per tahun.
Selain Waskita Karya, beberapa bank juga akan menambah modal dengan skema right issue. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, misalnya, segera melakukan right issue dengan menerbitkan saham baru sebanyaknya 4,6 miliar saham. Target perolehan dana dari right issue ini sebesar Rp 4,13 triliun.
Tim analis Mirae Asset mengatakan, Bank BTN memperlihatkan perbaikan kinerja signifikan pada triwulan II-2022. Dengan demikian, laba bersih pada semester I-2022 naik 59,9 persen secara tahunan menjadi Rp 1,5 triliun. Kenaikan ini didorong pengurangan biaya bunga yang turun hingga 27,8 persen.
Selain itu, Bank Ganesha Tbk juga akan menerbitkan saham baru sebanyak 7,5 miliar dengan harga pelaksanaan Rp 120 per saham. Dana yang diharapkan dapat diperoleh dari aksi korporasi tersebut maksimal sebesar Rp 900 miliar.