Beberapa waktu lalu, Grab di Malaysia, Vietnam, dan Filipina mengetes layanan perjalanan sunyi atau disebut quiet riding. Obrolan antara pengemudi dan pengguna sangat minim sesuai dengan permintaan pengguna melalui aplikasi. Perbincangan mungkin sesuai kebutuhan saja. Layanan makin personal. Kebutuhan orang per orang makin dipenuhi oleh perusahaan.
Grab mungkin saja melihat bahwa kebutuhan privasi makin tinggi. Orang tidak ingin diketahui lebih dalam melalui perbincangan. Toh, yang mereka butuhkan adalah pengantaran.
Di luar itu, sebenarnya ada konsumen yang memiliki tipe kepribadian tertentu, seperti mereka yang introver atau memiliki kualitas tipe kepribadian yang dikenal sebagai introversi. Mereka merasa lebih nyaman berfokus pada pikiran dan ide-ide dalam diri mereka daripada apa yang terjadi secara eksternal.
Mengapa mereka perlu mendapat perhatian dalam konteks bisnis? Beberapa layanan dan produk kadang mengabaikan mereka sehingga perusahaan gagal menangkap pasar yang tidak kecil. Ambil contoh yang diungkapkan Michele Miller dalam blognya. Ia dalam tulisan ”The #1 Tips for Marketing to Women Online” menunjukkan bahwa situs belanja daring yang paling sukses memiliki nomor telepon mereka di sudut kanan atas, tempat di mana mata pertama jatuh memandang.
Mengapa mereka perlu mendapat perhatian dalam konteks bisnis? Beberapa layanan dan produk kadang mengabaikan mereka sehingga perusahaan gagal menangkap pasar yang tidak kecil.
Michele berpendapat, nomor telepon memberi kenyamanan bagi seorang ekstrover untuk menghubungi layanan konsumen untuk mendiskusikan produk yang ingin dibeli. Layanan bagi mereka dengan kepribadian ekstrover terus-menerus ditampilkan, antara lain berupa materi promosi adegan pesta sebagai tempat nyaman. Pemengaruh juga terus-menerus mengungkapkan pendapat. Mereka ingin memenuhi sekitar kita dengan kebutuhan akan pemikiran dan ekspresi individu.
Pemasaran dengan mengandalkan tampilan visual yang sangat gencar sehari-hari gagal menangkap pasar introver secara keseluruhan. Ekstroversi begitu dominan sehingga seolah mereka yang menciptakan ”karakter pasar”. Pasar kaum introver jarang sekali disentuh. Ketika kita belanja di toko setiap hari, tanpa sengaja pemilik toko terus membombardir kita dengan pandangan ekstrover.
Sementara itu, kaum introver seperti terpinggirkan. Padahal, Michele berpendapat, jika saja 30-50 persen dari populasi adalah introver, maka ada potensi pasar yang terabaikan dari cara pemasaran selama ini. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengidentifikasi kebutuhan dengan tipe kepribadian pembeli yang berbeda.
Secara khusus pengalaman belanja daring perlu mencakup keseluruhan populasi berdasarkan tipe kepribadian itu. Belanja daring sebenarnya telah berhasil memenuhi kebutuhan para introver karena mereka dapat berbelanja sendiri tanpa pengaruh, pendapat, bantuan, atau iklan dari toko. Mereka tidak butuh rayuan, ”Belanja yang ini, Kakak….”
Perusahaan perlu mencari cara untuk mendekati kaum introver. Hanya, sayang sekali cara-cara memasarkan produk untuk kaum introver belum banyak dibahas. Ada beberapa yang memberi saran berdasarkan pengalaman yang ditemukan dalam keseharian. Kesalahan yang sering muncul, orang kadang memasarkan produk berdasarkan kepribadian dirinya, padahal mungkin target pasar berkebalikan.
Belanja daring sebenarnya telah berhasil memenuhi kebutuhan para introver karena mereka dapat berbelanja sendiri tanpa pengaruh, pendapat, bantuan, atau iklan dari toko.
Marcia Yudkin adalah salah satu penulis blog yang banyak membahas masalah ini. Ia menyarankan, jika target audiens sangat berbeda dari Anda, kalau cara-cara yang dipilih sesuai keinginan Anda, Anda menembak diri sendiri. Anda mungkin tidak menyadari sejauh mana kesenjangan antara cara-cara yang disiapkan dengan kebutuhan pasar. Oleh karena itu, Anda perlu menyelidiki atau mempelajari preferensi orang-orang dengan kepribadian berbeda.
Cara mereka
Untuk hasil terbaik, Anda harus memasarkan kepada orang-orang dengan cara yang mereka sukai, bukan dengan cara yang Anda inginkan untuk memasarkan atau dipasarkan. Ketika Anda menjual kepada orang-orang yang pendiam, nyaman dengan diri mereka sendiri, pemikir independen, dan bukan mereka yang bahagia dengan kehidupan pesta, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Yudkin memberi saran, introver cenderung tidak mudah tertipu daripada ekstrover, karena mereka kurang terpengaruh oleh antusiasme atau keinginan untuk mengikuti orang banyak. Ketika Anda ingin memenangi rasa hormat mereka, mereka lebih percaya pada orang yang dikenal paling kompeten di bidangnya. Indikator keunggulan yang relatif obyektif bisa memengaruhi introver untuk menjadi lebih tertarik pada apa yang ditawarkan dibandingkan mengikuti suara terbanyak.
Baca juga : Konsumen sebagai Teman
Introver menghargai privasi. Mereka akan mundur ketika mereka melihat bahwa Anda mungkin tidak merahasiakan dan melindungi privasi mereka. Pelatih dan konsultan yang mengilustrasikan kekuatan atau kelemahan dengan mengambil contoh dari klien akan meningkatkan kecurigaan mereka.
Demikian juga, tawaran umpan balik sebagai bagian dari sebuah paket promosi dapat membuat introver mundur karena khawatir pendapat mereka akan diumbar juga. Jaminan eksplisit tentang kerahasiaan menjadi sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan dari introver.
Introver menghargai privasi. Mereka akan mundur ketika mereka melihat bahwa Anda mungkin tidak merahasiakan dan melindungi privasi mereka.
Pebisnis sepertinya tidak bisa lagi mengabaikan bahwa kaum introver dan juga mereka yang peduli dengan kaum introver mulai muncul di permukaan dengan cara mereka, baik melalui buku maupun media sosial. Layanan dan produk yang pas akan mendapat tempat di hati mereka.
Introver tidak selalu pemalu atau canggung secara sosial, juga tidak selalu tak menyukai pemasaran. Cara yang tepatlah yang dibutuhkan, meski masih harus terus dicari, agar kaum introver nyaman.