Pemintaan Sepeda Motor Listrik Meningkat, Edukasi Tetap Diperlukan
Meski penjualan meningkat, distributor tetap memandang penting adanya edukasi proaktif kepada masyarakat perihal keamanan motor, daya jelajah, hingga ketersediaan tempat pengisian daya sepeda motor listrik.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Permintaan sepeda motor listrik di pasar dalam negeri terus meningkat. Kendati demikian, sejumlah distributor memandang penting adanya edukasi bagi masyarakat agar ekosistem penggunaan motor listrik semakin terbentuk. Mereka berharap pemerintah dan agen pemegang merek atau APM lebih proaktif sehingga penjualan pun semakin meningkat.
Smartby adalah salah satu distributor non-APM sepeda motor listrik yang telah memasok kendaraan ke dealer di sejumlah daerah di Indonesia. Direktur Utama Smartby Aditya mengatakan, kendati terus menunjukkan kenaikan signifikan, masih ada konsumen yang ragu membeli kendaraan listrik.
”Masyarakat belum teredukasi secara optimal tentang manfaat penggunaan motor listrik. Mereka masih ragu karena yang beredar di pasaran bukan merek ternama seperti Yamaha ataupun Honda,” kata Aditya saat pameran otomotif Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Menurut dia, kendala yang dihadapi saat ini adalah pertanyaan mendasar warga perihal kelayakan penggunaan sepeda motor listrik. Mulai dari keamanan motor, daya jelajah, harga, hingga ketersediaan tempat pengisian daya. Aditya berharap IMOS 2022 tidak saja menjadi wadah bertransaksi penjualan, tetapi juga wadah edukasi publik tentang sepeda motor listrik.
Masyarakat belum teredukasi secara optimal tentang manfaat penggunaan motor listrik. Mereka masih ragu karena yang beredar di pasaran bukan merek ternama.
Aditya mengungkapkan, sejak pertama kali memasok motor listrik tahun 2020, mitra agen mereka telah mencapai 67 dealer yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia. Dengan harga bervarisi, mulai Rp 12 jutaan per unit hingga Rp 28 juta (off the road/di luar pajak), pada periode 2021 hingga 2022 angka penjualan Smartby untuk keseluruhan dealer mitra naik hingga 200 persen.
”Salah satu daerah dengan permintaan tertinggi adalah wilayah Papua. Mungkin karena harga BBM terlalu tinggi. Jadi, mereka lebih memilih motor listrik, apalagi harganya lebih murah,” ujar Aditya.
Data dari Kementerian Perindustrian per September 2022, jumlah sepeda motor listrik yang telah teregistrasi di kepolisian saat ini berjumlah 21.668 unit. Angka tersebut meningkat dibandingkan Juli sebanyak 19.698 unit.
Dalam pameran IMOS 2022, terdapat 14 APM motor listrik yang berpartisipasi. Beberapa merek sepeda motor yang meramaikan pameran tersebut adalam Niu, Energica, Reevo, Polytron, Treeletrik, Davigo, Ion Mobility, U-Winfly, Volta, dan Yamaha, meskipun hanya mengeluarkan seri prototipe.
Pada saat pembukaan IMOS 2022, Rabu (2/11/2022), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi beberapa produsen besar sepeda motor yang sudah mulai memproduksi kendaraan listrik. Dia mendorong agar konversi dari sepeda motor BBM ke listrik semakin ditingkatkan. Ke depan, pihaknya juga akan mendorong gedung-gedung di Jakarta untuk menyediakan stasiun pengisian daya. Dengan demikian, diharapkan semakin tercipta ekosistem motor listrik yang kondusif.
Dihubungi terpisah, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia Ahmad Muhibbun mengatakan, saat ini pelaku industri fokus menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pelaku industri sedang merumuskan dan mengembangkan motor listrik dengan spesifikasi dan standardisasi terbaik bagi konsumen, baik dari sisi jarak tempuh, model pengisian baterai, keamanan, maupun kenyamanan saat dikendarai.
”Saat ini produsen sedang fokus ke arah perbaikan sehingga terbentuk ekosistem. Hingga pada akhirnya akan lahir produk yang ideal sesuai kebutuhan masyarakat,” ujar Muhibbun.
Pelaku industri sedang merumuskan dan mengembangkan motor listrik dengan spesifikasi dan standardisasi terbaik bagi konsumen, baik dari sisi jarak tempuh, model pengisian baterai, keamanan, maupun kenyamanan saat dikendarai.
Lebih hemat
Salah satu pendatang baru di industri otomotif adalah Polytron. Manajer Produk Polytron Denis Handana mengatakan, dengan reputasi sebagai produsen elektronik, mereka bisa meyakinkan pengguna perihal manfaat pemakaian motor listrik.
Meskipun menjadi pendatang baru, Polytron optimistis menatap industri otomotif di Indonesia. ”Sebagai tahun awal, dari tiga seri motor yang dirilis, saat ini baru satu yang kami jual ke pasar. Kami masih fokus mengedukasi masyarakat tentang manfaat menggunakan sepeda motor,” kata Denis.
Motor yang dirilis tersebut adalah seri FOX-R dan T-Rex. Seri yang baru mulai dijual resmi adalah FOX-R. Motor tipe skutik tersebut dibanderol dengan harga Rp 16 jutaan (di luar pajak) dengan baterai litium ion yang ketika terisi penuh bisa menjelajah hingga 130 kilometer.
”Seri tersebut hanya sebagai uji coba kami, tetapi peminatnya sudah lumayan. Sejak akhir Desember hingga sekarang, dari 500-an unit kini tersisa 25 unit saja,” ujarnya.
Analisis jurnalisme data Kompas yang terbit 7 Oktober 2022 menunjukkan, rata-rata biaya operasional sepeda motor listrik sebesar Rp 46.952 per bulan. Angka ini lebih hemat empat kali lipat dibandingkan dengan biaya operasional sepeda motor berbahan bakar minyak yang masih sebesar Rp 201.826. Biaya operasional motor listrik lebih hemat karena hanya meliputi biaya listrik untuk mengisi baterai dan perawatan yang lebih murah 30 persen dibandingkan motor konvensional.
Biaya kepemilikan total sepeda motor listrik selama lima tahun pun lebih rendah ketimbang sepeda motor bermesin bakar. Biaya kepemilikan sepeda motor listrik yang meliputi harga unit, biaya perbaikan, dan listrik total mencapai Rp 32,7 juta. Di sisi lain, biaya kepemilikan sepeda motor bermesin bakar Rp 39 juta. Durasi kepemilikan selama lima tahun dipilih atas dasar usia baterai berfungsi ideal.