logo Kompas.id
EkonomiPenutupan Pabrik Karet Bisa...
Iklan

Penutupan Pabrik Karet Bisa Berlanjut

Rentetan masalah menerpa komoditas karet nasional. Harga karet yang murah memaksa petani beralih. Kekurangan pasokan membuat pabrik tutup. Kini, komoditas karet juga perlu menghadapi EUDR yang rumit.

Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
· 3 menit baca
Seorang petani karet tengah menyadap di kebunnya yang terletak di Pulau Harapan, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (12/2/2018).
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Seorang petani karet tengah menyadap di kebunnya yang terletak di Pulau Harapan, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (12/2/2018).

JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 45 pabrik karet remah tutup lima tahun terakhir. Jumlah itu diprediksi bertambah seiring menurunnya pasokan bahan baku. Situasinya dikhawatirkan semakin rumit seiring dengan pemberlakuan Undang-Undang Produk Bebas Deforestasi Uni Eropa atau EUDR.

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) mencatat jumlah pabrik karet remah mencapai 152 unit pada tahun 2017. Namun, jumlahnya terus menurun hingga menyisakan 107 unit pada tahun 2022. Sebanyak 45 pabrik yang tutup itu berkapasitas total 1,4 juta ton per tahun, sementara pabrik karet yang beroperasi saat ini memiliki kapasitas total 4,2 juta ton per tahun.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000