Visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045 salah satunya bisa dicapai melalui peningkatan kelas dan kapasitas bisnis pelaku UMKM.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Peningkatan kelas dan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM diyakini menjadi salah satu cara agar Indonesia menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar dunia pada 2045. Dengan UMKM yang naik kelas, kesejahteraan masyarakat juga meningkat dan tecermin dalam perekonomian nasional yang maju.
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menjelaskan, Indonesia memiliki visi menjadi negara maju berpendapatan tinggi dan salah satu kekuatan ekonomi dunia pada 2045. Hal ini bisa dicapai salah satu dengan cara terus-menerus memberikan permodalan dan pembinaan UMKM secara berkelanjutan sehingga mereka bisa naik kelas dan terus meningkatkan kapasitas bisnisnya.
”BRI sebagai lembaga keuangan nasional bisa berperan memberikan permodalan pembinaan secara berkelanjutan kepada UMKM supaya bisa terus bertumbuh. Dengan UMKM naik kelas, usaha bertumbuh, Indonesia bisa lebih sejahtera dan masuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045,” ujar Amam dalam jumpa pers Pengusaha Muda Brilian 2023 di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Bank pelat merah ini dikenal dengan fokus bisnisnya untuk menyalurkan kredit UMKM. Salah satunya tecermin dari 83,86 persen dari total penyaluran kredit BRI pada triwulan I-2023 adalah pada sektor UMKM. Adapun nilai penyaluran kredit UMKM perseroan ini pada triwulan pertama tahun ini mencapai Rp 989,6 triliun.
Pembinaan
Selain konsisten dengan fokus bisnis menyalurkan kredit UMKM, lanjut Amam, BRI juga terus membina UMKM agar bisa naik kelas. Salah satu program pembinaan BRI untuk pelaku UMKM muda adalah dengan menggelar ajang Pengusaha Muda Brilian (PMB) 2023.
Amam menjelaskan, PMB 2023 merupakan ajang kompetisi wirausahawan muda. Tak hanya itu, para peserta juga akan dibina oleh mentor-mentor yang merupakan praktisi pengusaha.
Tahun ini merupakan yang ketiga penyelenggaraan PMB. Program ini terlaksana sejak 2020. Pada tahun lalu, PMB berhasil mendapatkan respons positif dengan jumlah peserta mencapai 1.330 UMKM di 10 titik penyelenggaraan.
Adapun untuk kali ini, BRI menyelenggarakan di 10 titik dengan perubahan dua kota berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Perubahan ini merupakan bentuk komitmen BRI untuk terus memperluas jangkauan pemberdayaan UMKM di Indonesia. Sebanyak 10 titik di antaranya Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Medan, dan dua titik penyelenggaraan baru, yakni Malang dan Bandar Lampung.
Selain itu, kategori usaha pada tahun 2023 ini juga bertambah menjadi empat kategori, yaitu makanan dan minuman, busana, kerajinan tangan, dan kecantikan dan kesehatan.
Pendaftaran PMB 2023 dibuka hingga 1 September 2023 melalui situs pengusahamudabrilian.com. Pada tahap awal, BRI akan menjaring 100 UMKM terpilih untuk menjadi peserta. Sasaran program PMB 2023 ini merupakan pengusaha muda dengan batas usia maksimal 40 tahun. Omzet rata-rata per bulan maksimal Rp 500 juta dan bisnisnya telah berjalan minimal dua tahun. Nantinya, pengumuman 100 peserta yang lolos akan diumumkan pada 13 September 2023 melalui microsite dan Instagram resmi program @pengusahamudabrilian.
Peserta PMB 2023 yang telah dinyatakan lolos seleksi akan menjalani berbagai rangkaian kegiatan berupa inkubasi bisnis selama 14 minggu bersama para mentor. Selain Amam sendiri, mentor lainnya, antara lain, Founder Young On Top Billy Boen, Ketua UMKM IKM Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ronald Walla, dan Founder KaIND yang juga juara PMB 2022 Melie Indarto.
Kepala Sekolah PMB Richie Wirjan menjelaskan, selama mentoring, para wirausahawan muda ini akan memperoleh mentoring berbagai materi mulai dari pemantapan model bisnis hingga tips menembus pasar domestik dan ekspor. Para peserta tidak hanya dibekali materi pembinaan, tetapi juga bisa memperluas jaringan dan kolaborasi dengan sesama peserta.
Melie mengatakan, setelah mengikuti dan memenangkan program ini tahun sebelumnya, kapasitas usahanya kian berkembang. Dengan koneksinya yang kian luas, kain sutra produksinya menjadi partner resmi suvenir pada perhelatan G20 tahun lalu.
KaIND adalah produsen produk sutra yang diolah baik menjadi pakaian, kain, tas, sapu tangan, masker, dan lain-lain. Diinisasi sejak 2014 di Pasuruan, kini KaIND mampu memproduksi kain 1.000 meter per bulan. Produknya kini dipasarkan tak hanya di Jakarta dan Bali, tetapi juga sudah ekspor ke Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat tepatnya di Hawaii.
Data Kementerian Koperasi dan UKM 2022 menunjukkan, 99 persen dari keseluruhan unit usaha di Tanah Air adalah UMKM. Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 60,5 persen dengan serapan tenaga kerja mencapai 96,9 persen dari total tenaga kerja nasional.