logo Kompas.id
EkonomiPenanak Nasi Listrik dan Akar ...
Iklan

Penanak Nasi Listrik dan Akar Masalah

Insentif pemerintah berupa pembagian alat masak berbasis listrik sebenarnya baik. Sayangnya, itu bukan solusi permanen atas permasalahan yang ada, yakni ketergantungan tinggi Indonesia terhadap impor elpiji.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 3 menit baca
Pekerja memindahkan elpiji bersubsidi kemasan 3 kilogram (kg) di pangkalan elpiji di kawasan Tanah Abang, Jakarta , Senin (4/9/2023). Pemerintah mengusulkan kuota elpiji bersubsidi 3 kg sebanyak 8,03 juta ton dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pekerja memindahkan elpiji bersubsidi kemasan 3 kilogram (kg) di pangkalan elpiji di kawasan Tanah Abang, Jakarta , Senin (4/9/2023). Pemerintah mengusulkan kuota elpiji bersubsidi 3 kg sebanyak 8,03 juta ton dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024.

Sedang ramai di perbincangan publik rencana pemerintah membagi-bagikan rice cooker, alat penanak sekaligus penghangat nasi bertenaga listrik. Program ini ditujukan untuk menjamin akses energi bersih, mengurangi impor elpiji, dan meningkatkan konsumsi per kapita listrik masyarakat. Ini ibarat masalah di hulu, tapi solusinya di hilir.

Kebijakan pembagian alat memasak berbasis listrik tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik bagi Rumah Tangga. Disebutkan bahwa penyediaan alat ini merupakan insentif kepada rumah tangga dengan kriteria tertentu. Adapun sumber dana penyediaannya adalah anggaran dari Kementerian ESDM.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000