Daerah dengan harga gula tertinggi adalah Kabupaten Puncak dan Jayawijaya di Papua, masing-masing Rp 35.000 per kg dan Rp 28.00 per kg. Adapun daerah dengan harga gula terendah adalah Palembang dan Prabumulih di Sumatera
Oleh
HENDRIYO WIDI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Asosiasi Gula Indonesia memperkirakan produksi gula kristal putih nasional pada tahun ini turun 8-9 persen akibat dampak El Nino. Hal itu menyebabkan harga gula konsumsi di tingkat konsumen melambung di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah Rp 14.500 per kilogram. Jika tidak ada upaya menstabilkan stok dan harga, harga gula bisa tembus Rp 16.000 per kilogram.
Tenaga Ahli Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Yadi Yusriyadi mengatakan, kekeringan panjang akibat dampak El Nino menyebabkan produksi tebu turun. Per 15 September 2023, tebu yang digiling pabrik-pabrik gula di Indonesia hanya sebanyak 28,5 juta ton.
Hingga akhir musim giling, yakni pada pekan ketiga Oktober 2023, tebu yang digiling diperkirakan hanya sebanyak 33-34 juta ton. Produksi tebu tersebut lebih rendah dari produksi 2022 yang sebanyak 36,5 juta ton.
”Hal itu otomatis akan mengurangi produksi gula kristal putih pada tahun ini. Kami memperkirakan produksi gula berkurang 8-9 persen dibandingkan produksi tahun lalu yang sebanyak 2,386 juta ton,” ujarnya kepada Kompas di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Kami memperkirakan produksi gula berkurang 8-9 persen dibandingkan produksi tahun lalu yang sebanyak 2,386 juta ton.
AGI mencatat, per 15 September 2023, produksi gula kristal putih yang dilaporkan pabrik-pabrik gula di seluruh Indonesia sebanyak 2,046 juta ton. Hingga akhir musim giling, produksinya diperkirakan hanya bertambah sedikit menjadi 2,25 juta ton.
Padahal, pemerintah menargetkan produksi gula pada tahun ini dapat mencapai 2,7 juta ton dengan rata-rata rendemen nasional sebesar 8 persen. Namun, AGI melihat, rendemen tebu pada tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu sehingga tidak terlalu besar mengurangi penurunan produksi gula.
AGI memperkirakan, rata-rata rendemen pada tahun ini bisa berkisar 7,35-7,4 persen. Rata-rata rendemen itu lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar 6,6 persen.
”Rata-rata rendemen tebu pernah mencapai 8 persen pada awal September 2023. Namun, lantaran sumber air dan hujan semakin berkurang akibat El Nino semakin menguat, rendemen tersebut turun,” kata Yadi.
Tidak normal
Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikun juga menyatakan hal senada. Kekeringan akibat El Nino menyebabkan produksi tebu petani turun sekitar 20 persen. Lantaran kekurangan air, tanaman tebu tidak dapat tumbuh normal.
Sebagian besar tanaman tebu hanya tumbuh dengan tinggi di bawah 3 meter. Padahal, biasanya tinggi tanaman tebu bisa mencapai 3-4 meter, bahkan yang benihnya bagus bisa mencapai 5 meter. Selain itu, ada juga tanaman-tanaman tebu yang sebagian batang dan daunnya mengering sehingga rendemennya rendah.
”Jika produksi tebu berkurang sekitar 20 persen, produksi gula kristal putih juga diperkirakan bisa berkurang sebesar itu. Faktor inilah yang menyebabkan harga gula di tingkat petani dan konsumen harganya naik,” kata Soemitro.
Menurut Soemitro, harga lelang gula petani tembus di atas Rp 13.000 per kilogram (kg) sejak akhir September 2023. Bahkan, pada awal Oktober 2023, harga lelang gula petani ada di kisaran Rp 13.300-Rp 13.500 per kg. Harga tersebut jauh di atas harga pokok produksi (HPP) gula petani yang ditetapkan pemerintah Rp 12.500 per kg.
Lonjakan harga
Berdasarkan data Panel Harga Pangan NFA, per 11 Oktober 2023, harga rata-rata nasional gula konsumsi Rp 15.470 per kg. Harga tersebut meningkat 4,13 persen secara bulanan dan 7,89 persen secara tahunan.
Daerah dengan harga gula tertinggi adalah Kabupaten Puncak dan Jayawijaya di Papua, masing-masing Rp 35.000 per kg dan Rp 28.00 per kg. Adapun daerah dengan harga gula terendah adalah Palembang dan Prabumulih di Sumatera Selatan, yakni Rp 14.000 per kg.
Badan Pusat Statistik mencatat, pada pekan I Oktober 2023, harga gula pasir melonjak tinggi menjadi 15.496 per kg. Jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga gula pasir juga bertambah dari 246 kabupaten/kota menjadi 324 kabupaten/kota. Pada September 2023, inflasi gula pasir sebesar 1,39 persen secara bulanan dan 5,1 persen secara tahunan (Kompas, 9/10/2023).
Yadi mengatakan, harga gula pasir atau konsumsi diperkirakan bisa menembus Rp 16.000 per kg jika tidak ada upaya menstabilkan stok dan harga. Stok gula pada akhir tahun ini diperkirakan bisa di bawah 1 juta ton jika tidak ada tambahan gula impor.
Hal itu mempertimbangkan kebutuhan konsumsi gula bulanan yang naik dari 250.000 ton per bulan menjadi 270.000 ton per bulan. Kenaikan kebutuhan gula itu terjadi lantaran banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang bergerak di sektor makanan dan minuman beralih dari gula rafinasi ke gula konsumsi.
Saat ini, lanjut Yadi, harga gula rafinasi telah mendekati harga gula konsumsi. Pasalnya, harga gula mentah (bahan baku gula rafinasi) dunia tengah naik tinggi dan nilai tukar rupiah tengah melemah. Kondisi itu juga membuat importir enggan mengimpor gula sehingga akan mengurangi ketersediaan gula impor.
Harga gula pasir atau konsumsi diperkirakan bisa menembus Rp 16.000 per kg jika tidak ada upaya menstabilkan stok dan harga.
Berdasarkan Data Harga Komoditas Bank Dunia (The Pink Sheet), harga gula mentah dunia pada September 2023 mencapai 0,58 dollar AS per kg atau sekitar Rp 9.111,8 per kg (asumsi kurs Rp 15.710 per dollar AS). Harga tersebut meningkat 9,8 persen secara bulanan dan 48,4 persen secara tahunan sehingga mencatatkan rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir.
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) bahkan mencatat, indeks harga gula pada September 2023 naik 9,8 persen secara bulanan menjadi 162,7. FAO menyebutkan, kenaikan harga ini disebabkan meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar atas semakin ketatnya pasokan gula dunia akibat dampak El Nino.
Produksi gula di negara produsen utama, yakni Thailand dan India, telah turun. Namun, penurunan produksi gula global tersebut sedikit terkompensasi dengan produksi gula Brasil yang cukup berlimpah.