Jasa Marga tidak memberikan diskon tarif karena kapasitas jalan tol masih bisa melayani kendaraan di Jabodetabek.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Jasa Marga Tbk tidak memberikan diskon tarif tol pada periode Natal-Tahun Baru kali ini. Pertimbangannya, kapasitas jalan tol masih bisa melayani jumlah mobil yang masuk-keluar gerbang tol di sekitar Jabodetabek selama periode 18 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024.
Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga Tbk Lisye Octaviana pada jumpa pers paparan kinerja triwulan III-2023 Jasa Marga di Jakarta, Senin (4/12/2023), mengatakan, diskon tarif sebetulnya upaya untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas.
Mengingat jumlah kendaraan pengguna jalan tol selama periode Natal dan Tahun Baru masih bisa terkelola dengan kapasitas yang ada, diskon tarif tidak diperlukan.
Berdasarkan taksiran Jasa Marga, 2,88 juta mobil akan masuk-keluar di gerbang tol sekitar Jabodetabek selama 18 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024. Jumlah ini meningkat 14,2 persen dibandingkan hari normal, tetapi masih lebih rendah dibandingkan periode Lebaran yang melonjak hingga lebih dari 40 persen dibandingkan hari normal.
Karena kapasitas jalan tol masih bisa menampung mobilitas mobil pada periode Natal dan Tahun Baru kali ini, alih-alih memberikan diskon, Jasa Marga justru akan memanfaatkannya untuk meraup pendapatan optimal. Sementara pada periode Lebaran 2023, menurut Lisye, Jasa Marga berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan hingga sampai pada keputusan memberikan diskon tarif tol. Tujuannya agar arus lalu lintas tidak menumpuk satu waktu tertentu saja.
”Saat itu ada titik-titik kepadatan yang walau ada rekayasa lalu lintas pun tetap tidak tertampung. Maka, saat itu diputuskan untuk memberikan diskon tarif tol (di luar hari-hari terpadat) agar arus bisa terdistribusi,” ujar Lisye.
Tambah kapasitas
Guna melayani mobilitas masyarakat selama Natal dan Tahun Baru, Lisye menambahkan, Jasa Marga menambah kapasitas lajur ruas Jakarta-Cikampek dari Kilometer 50 hingga 67 A sehingga kini memiliki total 10 lajur. Pihaknya juga menambah lajur di ruas Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) Ramp E Km 7 dan Ramp TIP Km 10 Cibubur.
Terlepas dari persiapan Natal dan Tahun Baru, Jasa Marga tetap melanjutkan proyek pengembangan jalan tol. Corporate Secretary and Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus mengatakan, Jasa Marga fokus mengerjakan pembangunan proyek jalan tol di lima lokasi.
Proyek itu adalah Jakarta-Cikampek II Selatan sepanjang 62 kilometer, Yogyakarta-Bawean sepanjang 75,82 kilometer, Solo-Yogyakarta sepanjang 96,57 kilometer, Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 171,50 kilometer, dan akses Patimban sepanjang 37,05 kilometer. Proyek-proyek itu masih dalam proses pembebasan lahan dan konstruksi sehingga diperkirakan baru bisa beroperasi pada 2024 dan 2025.
Pengembangan jalan tol turut menopang kinerja keuangan Jasa Marga. Pada triwulan III-2023, Jasa Marga mencatat pendapatan Rp 11 triliun, meningkat 7,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 10,21 triliun.
Pada sembilan bulan pertama tahun ini, Jasa Marga mencatat laba bersih senilai Rp 5,97 triliun, melonjak lebih dari lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,01 triliun. Lonjakan ini buah dari akuisisi konsolidasi kembali PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) pada 27 Juli 2023.
Adapun laba bersih inti Jasa Marga pada triwulan III-2023 mencapai Rp 1,86 triliun, tumbuh 84,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,01 triliun.
Dengan kinerja yang positif ini, Jasa Marga berkomitmen memberikan dividen sampai dengan 20 persen dari total laba inti. Nilai pastinya masih akan menanti keputusan pemilik modal mayoritas, yakni Kementerian BUMN.