logo Kompas.id
EkonomiKurang Inovasi, Pemulihan...
Iklan

Kurang Inovasi, Pemulihan Pariwisata Indonesia Bisa Tertinggal

Pariwisata Indonesia membaik pada 2023. Namun, karena miskin inovasi, laju pemulihan bisa tertinggal negara tetangga.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
· 4 menit baca
Warga memancing di Pantai Pede, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, saat matahari tenggelam, Sabtu (6/5/2023). Labuan Bajo dikenal sebagai tempat wisata indah alamnya, baik di darat maupun di laut. Pemerintah pusat menjadikan Labuan Bajo sebagai satu dari lima destinasi wisata prioritas.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Warga memancing di Pantai Pede, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, saat matahari tenggelam, Sabtu (6/5/2023). Labuan Bajo dikenal sebagai tempat wisata indah alamnya, baik di darat maupun di laut. Pemerintah pusat menjadikan Labuan Bajo sebagai satu dari lima destinasi wisata prioritas.

JAKARTA, KOMPAS — Performa pariwisata global pada 2024 diperkirakan akan sama dengan masa sebelum pandemi Covid-19. Artinya, pemulihan berjalan dengan baik. Pada 2023, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia sudah mendekati prapandemi Covid-19. Tantangannya, tak banyak inovasi ditawarkan.

Peneliti Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sotya Sasongko, mengatakan, pariwisata Indonesia pada tahun lalu mengalami lonjakan jumlah pengunjung dibandingkan dengan 2022. Kondisinya nyaris mendekati 2019, sebelum pandemi Covid-19.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000