Beras Langka di Pasar Ritel, Bantuan Pangan Terus Dibagi
Di pasar ritel, beras tetap langka. Kalaupun ada, harganya melompat. Bantuan pangan terus dibagi.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Bantuan pangan cadangan beras pemerintah untuk masyarakat berpendapatan rendah terus dibagi di saat kelangkaan beras di pasar ritel belum teratasi. Langkah ini dinilai mengatasi kenaikan harga beras akibat perubahan iklim.
Presiden Joko Widodo melanjutkan pembagian bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) berupa 10 kilogram beras kepada masyarakat di Gedung Kawasan Pertanian Terpadu, Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/2/2024). Dalam sambutannya, Presiden sekaligus memastikan pembagian bantuan pangan ini akan terus berlangsung sampai Juni 2024.
”Jadi ini (bantuan pangan) Januari, Februari, Maret, April, Mei, dan Juni. Nanti setelah Juni, kita lihat APBN-nya mencukupi atau tidak. Kalau mencukupi, kita lanjutkan,” tutur Presiden Jokowi.
Presiden juga menjelaskan alasan pemerintah melanjutkan pembagian bantuan pangan. Perubahan iklim telah mengganggu produksi pangan. Akibatnya, persediaan menurun dan harga pangan naik. Pembagian bantuan pangan dinilai mampu meringankan beban warga dari kelompok berpendapatan rendah.
”Harga beras di seluruh negara sekarang naik. Tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh negara. Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, ada yang namanya perubahan cuaca sehingga gagal panen, produksi berkurang sehingga harganya jadi naik. Pemerintah kita membantu bantuan beras ini agar meringankan ibu-ibu dan bapak-bapak semuanya karena harganya naik tadi,” kata Presiden.
Sementara itu, ketersediaan beras di toko-toko ritel masih langka kendati Presiden sudah memantau pasokan di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024). Sampai Minggu (18/2/2024), toko ritel Indomart di Jalan Suryakencana Bogor dan toko Alfamart di Jalan Roda Bogor, keduanya hanya berjarak 2 kilometer dari Istana Kepresidenan Bogor, misalnya, tak memiliki beras.
Harga beras di seluruh negara sekarang naik. Tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh negara. Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, ada yang namanya perubahan cuaca.
Salah seorang pramuniaga Alfamart menceritakan bahwa sudah lebih dari sepekan tidak menjual beras karena tidak ada pasokan. Adapun pramuniaga Indomart mengatakan, stok beras datang sekali dalam jumlah sedikit. ”Langsung habis. Itu pun beras pandanwangi yang harganya jadi Rp 100.000 per 5 kilogram yang biasanya Rp 60.000-an,” tuturnya.
Dalam pantauan Kompas, Selasa (13/2/2024), sejumlah pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang mengakui stok beras menurun. Mari (55), pedagang di Toko Si Doel, mengatakan, saat ini, ia hanya memiliki 10 ton beras di tokonya. Adapun biasanya ia memiliki sekitar 20 ton.
”Sekarang sedang susah. Kemarin ada yang masuk gudang langsung ludes,” ujarnya.
Harga beras tinggi disebut memicu menurunnya pasokan. Menurut Mari, harga beras premium dari produsen saat ini menyentuh Rp 16.000-Rp 17.000 per kilogram, sedangkan beras medium Rp 14.000-Rp 15.000 per kilogram.
Seusai dari Kawasan Pertanian Terpadu Tangerang Selatan, Presiden Jokowi melanjutkan kegiatan dengan bersilaturahmi bersama nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera binaan Permodalan Nasional Madani di Lapangan Mall Pelayanan Publik Cilenggang, Kota Tangerang Selatan, Banten.