12 Kapal Perintis Ditarik, Penumpang Pelni pada Lebaran 2024 Diprediksi Turun
Sebagai jalur tersibuk, lintas Merak-Bakauheni akan beroperasi 55 kapal, ekspres dan reguler.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) memperkirakan akan terjadi penyusutan jumlah penumpang pada Lebaran 2024. Jumlah penumpang akan turun 6,8 persen, dari 632.155 orang pada Lebaran 2023 menjadi 588.903 orang pada Lebaran 2024.
Sejumlah perusahaan pelayaran bersiap menghadapi lonjakan penumpang pada Lebaran 2024. Walau masa puncak, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni justru memprediksi penurunan jumlah penumpang karena berkurangnya kapal perintis.
Pelni menetapkan periode Angkutan Lebaran 2024 mulai 26 Maret 2024 hingga 26 April 2024. Proyeksi puncak arus mudik pada 5 April 2024, sedangkan puncak arus balik diprediksi 21 April 2024.
Direktur Utama Pelni Tri Andayani mengatakan, perusahaan menyediakan total 56 kapal yang terdiri atas 26 kapal penumpang dan 30 kapal perintis. Sekali keberangkatan, kapal-kapal ini mampu mengangkut 62.689 orang, termasuk dispensasi (penambahan) kapasitas rata-rata 52,6 persen.
”Proyeksi pelabuhan keberangkatan terpadat ada di Makassar (Sulawesi Selatan), Balikpapan (Kalimantan Timur), Ambon (Maluku), Baubau (Sulawesi Tenggara), dan Surabaya (Jawa Timur),” ujarnya, di Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Sementara proyeksi pelabuhan kedatangan terpadat terjadi secara berurutan menurut kuantitas penumpang. Penumpang terbanyak ada di Baubau, disusul Makassar, Balikpapan, Belawan (Sumatera Utara), dan Ambon secara berturut-turut.
Meski tren jumlah penumpang naik sejak pandemi Covid-19 pada 2020, Pelni memperkirakan akan terjadi penyusutan jumlah penumpang pada Lebaran 2024. Jumlah penumpang pada Lebaran 2023 sebanyak 632.155 orang. Lebaran 2024, jumlahnya diperkirakan 588.903 orang atau turun 6,8 persen.
”Ini terjadi karena pengurangan kapal perintis 12 unit dari penugasan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ke Pelni. Jadi, dari 42 unit pada 2023, berkurang 12 unit tahun ini sehingga hanya 30 unit yang beroperasi,” tutur Tri.
Pemanfaatan kapal laut digunakan masyarakat wilayah tengah Indonesia sebanyak 44 persen, timur (30 persen), dan barat (26 persen). Mobilitas penumpang lintas wilayah tertinggi hanya terjadi pada rute tengah tujuan barat (11 persen) dan timur tujuan tengah (8 persen).
BUMN lainnya, PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), telah mempersiapkan hal serupa. Setidaknya terdapat delapan lintas nasional yang tersebar di sembilan cabang.
Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi memperkirakan jumlah penumpang angkutan Lebaran 2024 mencapai 5,8 juta orang dan 1,4 juta kendaraan bermotor. Jumlah ini tersebar di delapan lintasan terpantau nasional di bawah sembilan cabang ASDP.
”Perlu dipahami bersama bahwa puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada 6-7 April 2024, antrean kendaraan masuk pelabuhan akan tetap ada. Kelancaran arus lalu lintas penyeberangan bisa terjadi jika semua pihak sama-sama tertib, penumpang telah bertiket maksimal H-1 melalui aplikasi Ferizy,” tutur Ira.
Kategorisasi pelabuhan
Selama masa arus mudik dan arus balik angkutan Lebaran 2024, pemerintah membagi pergerakan masyarakat berdasarkan jenis kendaraan dalam beberapa pelabuhan, baik wilayah Jawa bagian barat maupun timur.
Untuk arus mudik (3-9 April 2024), pemerintah fokus pada pelabuhan di Banten, yakni Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan, dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojonegara. Sementara pada arus balik (12-16 April), fokusnya pada dua pelabuhan besar di Lampung, Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan BBJ Muara Pilu.
Sementara itu, di bagian timur Jawa, fokusnya pada Pelabuhan Ketapang (Jawa Timur) dan Gilimanuk (Bali). Hendro mengatakan, seluruh kendaraan angkutan logistik yang akan melalui Ketapang diarahkan ke Dermaga Bulusan (Jawa Timur).
”Kami memisahkan antara kendaraan penumpang dan logistik. Kami juga memanfaatkan pelabuhan Jangkar (Jawa Timur) dan Lembar (Nusa Tenggara Barat/NTB) untuk logistik. Kami tempatkan di buffer zone (kawasan penyangga) di dermaga tambahan sehingga ada pemisah antara angkutan orang dan logistik,” tutur Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno.
Pada lintas Merak-Bakauheni sebagai jalur tersibuk akan dioperasikan 55 kapal, baik ekspres maupun reguler. Pada lintas Ciwandan-Bakauheni disiapkan 10 kapal, begitu pula BBJ Muara Pilu yang melayani 5 kapal.