Tim Cook: Apple Pertimbangkan Bangun Pabrik Manufaktur di Indonesia
Presiden Joko Widodo menginginkan agar Apple memiliki ide lain di luar Apple Developer Academy.
Oleh
MEDIANA, MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Apple Inc, perusahaan raksasa teknologi pemilik merek ponsel pintar iPhone, akan mempertimbangkan permintaan Presiden Joko Widodo untuk membangun pabrik manufaktur di Indonesia. Apple menilai Indonesia masih memiliki daya tarik tujuan investasi di sektor industri manufaktur.
Hal itu dikatakan oleh CEO AppleTim Cook kepada media seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Rabu (17/4/2024), di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Cook didampingi oleh Vice President Apple Inc Lisa Jackson, Head Global Apple Inc Nick Amman, Head Government Apple Inc Elizabeth Hernandez, dan Government Affair South East Asia Apple Inc Mirza Natadisastra. Adapun Presiden Joko Widodo, selain didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang, juga didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
”Kami berbicara tentang keinginan Presiden untuk melihat ada manufaktur produk Apple di negara ini, dan hal itu adalah sesuatu yang akan kami pertimbangkan,” ujar Cook.
Ketika ditanya Apple percaya berinvestasi di Indonesia menguntungkan, Cook mengatakan, kemampuan atau daya tarik berinvestasi di Indonesia tidak terbatas. Menurut dia, ada banyak negara yang bagus untuk berinvestasi dan Apple percaya Indonesia memiliki potensi sebagai tempat yang bagus untuk berinvestasi.
Lebih jauh, Cook menyampaikan bahwa dirinya mencintai Indonesia. Dia menyukai atmosfer Indonesia, budaya, semangat anak muda, keberagaman, dan lingkungan lokal yang dinamis. Hal itu dia nilai sebagai kunci bagi Indonesia berjalan lebih baik pada masa depan.
”Saya pikir, masa depannya (Indonesia) sangat cerah,” kata Cook.
Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Cook menyebut bahwa Apple Developer Academy Bali telah diresmikan. Apple Developer Academy pertama di Indonesia dibuka di BSD City di Tangerang Selatan pada tahun 2018, setelah itu Apple membuka Apple Developer Academy di Surabaya dan Batam. Dia berharap, pembukaan Apple Developer Academy Bali bisa meluluskan ribuan orang dan aplikasi untuk Apple Store yang menarik perhatian dalam ataupun luar negeri.
Ide lain
Agus Gumiwang mengatakan, Presiden Joko Widodo menginginkan agar Apple memiliki ide lain di luar Apple Developer Academy, seperti pusat inovasi yang bekerja sama dengan universitas di dalam negeri dan pendirian manufaktur. Semua hal itu akan ditindaklanjuti kementerian/lembaga di Indonesia. Kemenperin khususnya akan melakukan proses business matching dengan pihak Apple. Kemenperin, dia klaim, telah memiliki daftar komponen ponsel yang sudah diproduksi di Indonesia dan hal itu yang akan dibicarakan dengan Apple.
”Jika mengacu ke Vietnam, mereka butuh waktu 15–20 tahun dan China 30 tahun supaya memiliki rantai pasok industri manufaktur yang matang. Jadi, siapa pun yang baru mulai membangun rantai pasok akan butuh waktu, tetapi itu bukan berarti tidak mungkin. Tadi, Tim Cook sudah willing dan eager untuk membuat manufaktur di Indonesia,” ucap Agus.
Saya pikir, masa depannya (Indonesia) sangat cerah.
Agus menjelaskan, pembangunan empat Apple Developer Academy yang dilakukan oleh Apple itu sudah sesuai kesepakatan dengan Pemerintah Indonesia. Keempat institusi pelatihan itu sudah memenuhi 35 persen porsi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dengan skema investasi.
Budi Arie menambahkan, dari sekitar 360 unit komponen di sebuah unit iPhone, hanya 2 unit komponen dari Indonesia. Oleh karena itu, kata Budi, Presiden Joko Widodo berharap Apple turut membangun rantai pasok komponennya yang lebih banyak di Indonesia.
Sesuai laporan riset firma intelijen pasar konsumen IDC yang dikutip CNBC, berdasarkan pengiriman ponsel dari pabrik ke pasar, Apple telah menjadi vendor ponsel pintar ketiga terbesar di Vietnam, di belakang Oppo dan Samsung. Vietnam telah menjadi lokasi utama manufaktur karena perusahaan raksasa dari Cupertino, Amerika Serikat, itu berupaya mendiversifikasi perakitan produknya jauh dari China.
Untuk Indonesia, laporan riset International Data Corporation (IDC) pada triwulan III-2023 menunjukkan, secara pengiriman (shipment), urutan vendor ponsel pintar terbanyak secara berturut-turut adalah Oppo, Samsung, Transsion, Xiaomi, dan Vivo. Ponsel pintar dari Apple masuk kategori lainnya setelah Vivo.
Kebergantungan Apple pada China untuk perakitan produk-produknya mendapat sorotan pada tahun 2022 ketika pembatasan sosial karena Covid-19 ketat dijalankan di China dan kerusuhan pekerja di pabrik Foxconn mengganggu produksi. Foxconn merupakan perakit utama iPhone, ponsel pintar dari Apple.