Temui Empat Menteri, CEO Mastercard Ingin Tingkatkan Kapasitas Tenaga Kerja Siber
Ancaman keamanan siber terus meningkat dan diperkirakan dapat menyebabkan kerugian hingga 14 triliun dollar AS.
Oleh
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — CEO Mastercard Michael Miebach telah menemui empat menteri Kabinet Indonesia Maju. Kunjungannya kali ini bertujuan untuk menjajaki kemitraan strategis sebagai perusahaan swasta global, salah satunya dalam mengembangkan aspek keamanan siber.
Selama 17-18 April 2024, Miebach telah menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Selain itu, ia juga bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.
Salah satu momentum pertemuan tersebut turut diabadikan media sosial Instagram milik Airlangga. Dalam sebuah tayangan singkat, tampak kedatangan Miebach disambut oleh Airlangga beserta jajaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
”Sebagai bentuk keterlibatan dalam sebuah pasar dan sebagai perusahaan global, kami harus memahami, mendatangi, serta menemui pemerintah untuk mengetahui apa misinya. Dari pertemuan dengan berbagai kementerian, visi besar yang hendak dicapai ialah tahun 2045, Indonesia Emas,” kata Michael kepada Kompas saat ditemui di Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Menurut dia, visi Indonesia Emas tersebut memberikan kejelasan mengenai apa yang harus dilakukan oleh negara dalam memenuhi kebutuhan dari seluruh warga negaranya, misalnya terkait inklusi keuangan. Saat peran sektor swasta belum optimal, negara akan ikut turun tangan untuk menuntaskan persoalan tersebut.
Michael menambahkan, keamanan siber juga menjadi salah satu perbincangannya dengan para menteri. Terkait dengan hal itu, dibutuhkan sebuah pendekatan pertahanan siber yang kuat guna mendapatkan keuntungan dari perkembangan ekonomi digital.
”Itu (pertahanan siber) dimulai dengan pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Jika tidak memiliki tenaga kerja siber, akan sangat sulit menjalankan ekonomi digital dalam skala besar,” ujarnya.
Pendekatan kami di sini dengan Indosat terkait dengan pengembangan kapasitas dan kemitraan dengan universitas, mulai dari membuat kurikulum, pelatihan, hingga akhirnya diharapkan dapat menciptakan efek berganda.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja siber, Mastercard telah menandatangani nota kesepahaman dengan Indosat Ooredoo Hutchison. Penandatangan tersebut sekaligus menandai peresmian Indosat-Mastercard Cybersecurity Center of Excellence (CoE) sebagai bentuk kolaborasi untuk meningkatkan ekonomi digital Indonesia.
Hal ini mengingat ancaman keamanan siber di dunia terus meningkat dan diperkirakan dapat menyebabkan kerugian hingga 14 triliun dollar AS pada 2028. Sebuah survei global terbaru menunjukkan, 72 persen serangan siber di Asia disebabkan oleh kurangnya tenaga ahli di bidang siber.
”Pendekatan kami di sini dengan Indosat terkait dengan pengembangan kapasitas dan kemitraan dengan universitas, mulai dari membuat kurikulum, pelatihan, hingga akhirnya diharapkan dapat menciptakan efek berganda,” ujar Michael.
Indosat-Mastercard Cybersecurity Center of Excellence akan berfokus pada aspek edukasi, inovasi, serta kolaborasi dengan industri guna meningkatkan kapasitas tenaga ahli bidang siber. Adapun Institut Teknologi Bandung menjadi salah satu perguruan tinggi yang dilibatkan dalam kerja sama itu.
Terpisah, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, dalam keterangan resminya, mengatakan, pihaknya berharap dapat turut berkontribusi dalam mengatasi keamanan siber di Indonesia. Kerja sama dengan Mastercard kali ini kiranya dapat memajukan sumber daya manusia keamanan siber Indonesia ke depannya.
”Dengan inisiatif ini, memperkuat tujuan kami dalam menciptakan satu juta talenta digital di Indonesia. Lebih jauh lagi, komitmen ini mendorong kami lebih dekat untuk mencapai tujuan besar Indosat dalam memberdayakan setiap individu di Indonesia,” katanya.