Ant International Berencana Memperluas Alipay+ ke Indonesia
Alipay+ memungkinkan bisnis lokal, seperti UMKM, memproses metode pembayaran seluler, termasuk pembayaran lintas negara.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ant Group, perusahaan pemilik layanan pembayaran digitalAlipay, mengumumkan akan memperluas layanan pembayaran lintas batas negara yang bernama Alipay+ ke Indonesia. Saat ini, Ant Group sedang mengurus segala persyaratan sesuai regulasi Bank Indonesia dan kebutuhan bekerja sama dengan mitra lokal supaya Alipay+ bisa cepat digunakan di Indonesia.
CEO Ant International Peng Yang menyampaikan hal tersebut seusai bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, Jumat (19/4/2024), di Jakarta. ”Kami membutuhkan petunjuk dari Bank Indonesia untuk mengoperasikan Alipay+, solusi pembayaran lintas batas negara. Sejauh ini, diskusi berjalan lancar. Kami harap seluruh proses bisa cepat sehingga kami bisa membawa banyak dompet elektronik internasional, seperti dari China, Jepang, Korea Selatan, dan negara kawasan ASEAN lain, ke Indonesia,” ujarnya.
Pada 2020, Alipay memperkenalkan Alipay+. Alipay+ memungkinkan bisnis lokal, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM), memproses metode pembayaran seluler, termasuk pembayaran lintas negara. Alipay+ telah menjadi mitra sejumlah perusahaan teknologi finansial berskala besar di sejumlah negara. Di Asia, misalnya, Alipay+ bermitra dengan TouchNGo (Malaysia), TrueMoney (Thailand), dan Kakao Pay (Korea Selatan).
Semangat awal Alipay+ adalah untuk membantu pemilik UKM lokal memproses pembayaran lintas batas negara. Semangat ini, kata Yang, juga akan diterapkan ketika Alipay+ hadir di Indonesia.
Menurut dia, banyak wisatawan asing berkunjung ke Indonesia. Kebanyakan dari mereka datang dan bertransaksi dengan kartu kredit. Hotel dan pusat perbelanjaan mewah di Indonesia bisa memproses transaksi dengan kartu kredit denga mudah, berbeda dengan pelaku UKM, terutama skala mikro.
Kemunculan kode cepat (QR) pembayaran yang sekarang semakin masif di Indonesia, menurut Yang, sangat membantu pengusaha skala mikro. Teknologi Alipay+ juga memungkinkan pembayaran lewat model QR. Yang optimistis pengusaha mikro di Indonesia akan diuntungkan dengan hadirnya Alipay+.
”Kami berharap seluruh proses (pengurusan persyaratan sesuai regulasi Indonesia dan kemitraan lokal) bisa cepat sehingga tahun ini Alipay+ sudah bisa hadir di Indonesia,” ucap Yang.
Alipay+ saat ini, disebut Yang, beroperasi di 56 negara. Adapun jumlah merchant mencapai sekitar 19 juta unit.
Selama ini, teknologi finansial dari Ant International sudah dipakai oleh beberapa perusahaan teknologi yang menyediakan layanan keuangan digital dan perbankan di Indonesia. Yang mencontohkan Dana, Bank Mandiri, dan Gojek.
Selain membicarakan soal Alipay+, Yang menyebutkan bahwa Ant International telah menyepakati beberapa kerja sama dengan Kemenkominfo. Salah satu yang ia jelaskan adalah joint lab.
”Kami memiliki teknologi yang memudahkan UKM memanfaatkan teknologi pembayaran digital, menerima pembayaran lintas batas negara lebih mulus, tetapi privasi data pribadi tetap terjaga, dan menyikapi fraud yang ditimbulkan di era kecerdasan buatan. Jadi, joint lab bisa menjadi safeguard yang membantu mereka agar semakin unggul berbisnis di pasar digital,” tuturnya.
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebutkan, selain joint lab yang diharapkan cepat terealisasi di Jakarta dan Yogyakarta, masih ada dua bentuk kerja sama lain yang disepakati dengan Ant International. Pertama, beasiswa talenta digital dan akademi talenta digital. Menurut rencana, kerja sama ini diperuntukkan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia. Tujuannya agar ada akselerasi kapasitas UMKM.
”Selanjutnya ialah kerja sama tata kelola data. Kami menyadari bahwa ekonomi digital itu penting. Ant International bersedia bekerja sama untuk akselerasi pembayaran dan finansial digital,” kata Budi.
Namun, Budi tidak menyebut detail kapan ketiga kerja sama itu terealisasi. Dia hanya menyebut tindak lanjutnya akan secepatnya.