logo Kompas.id
EkonomiKejahatan Perikanan Kapal...
Iklan

Kejahatan Perikanan Kapal China di Arafura, Indonesia Minta Bantuan Interpol

Kapal asing ilegal yang melakukan pencurian ikan, perbudakan, dan penyelundupan BBM subsidi diduga wira-wiri sejak 2023.

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
· 5 menit baca
Kapal ikan Indonesia KM Mitra Utama Semesta menjadi barang bukti yang diamankan di Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan di Tual, Maluku, Rabu (17/4/2024). Kapal berbobot 289 gros ton (GT) itu tertangkap memasok 150 ton solar bersubsidi dan 55 anak buah kapal asal Indonesia ke dua kapal asing ilegal, Run Zeng (RZ) 03 dan RZ 05. Kapal asing ini mencuri ikan di perairan Indonesia.
DOKUMENTASI PSDKP KKP

Kapal ikan Indonesia KM Mitra Utama Semesta menjadi barang bukti yang diamankan di Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan di Tual, Maluku, Rabu (17/4/2024). Kapal berbobot 289 gros ton (GT) itu tertangkap memasok 150 ton solar bersubsidi dan 55 anak buah kapal asal Indonesia ke dua kapal asing ilegal, Run Zeng (RZ) 03 dan RZ 05. Kapal asing ini mencuri ikan di perairan Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS — Kasus pencurian ikan, perbudakan anak buah kapal, dan penyelundupan bahan bakar minyak bersubsidi yang ditengarai melibatkan sindikasi kapal ikan asing dan jaringan nasional dinilai merupakan kejahatan lintas negara dan terorganisasi. Perburuan terhadap pelaku kejahatan luar biasa itu perlu melibatkan jaringan organisasi kepolisian internasional atau Interpol, dan kolaborasi dengan seluruh aparat penegakan hukum Indonesia.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Pung Nugroho Saksono mengemukakan, kejahatan luar biasa yang dilakukan kapal ikan asal China bekerja sama dengan kapal pengangkut ikan Indonesia sangat merugikan Indonesia. Kapal asing ilegal itu ditengarai telah melenggang selama beberapa bulan di perairan Indonesia, serta sandar di beberapa pelabuhan, seperti di Sukabumi (Jawa Barat) dan Ambon (Maluku).

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000