Jumlah transaksi SPKLU meningkat lima kali lipat pada Lebaran kali ini dibandingkan Lebaran tahun lalu.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah kendaraan listrik yang digunakan warga untuk mudik Lebaran semakin banyak. Salah satu indikatornya adalah jumlah transaksi di stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU yang meningkat lima kali lipat lebih banyak pada Lebaran 2024 dibandingkan Lebaran tahun lalu.
Direktur Ritel dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti mengatakan, makin banyak pemudik mengendarai mobil listrik. Jumlah transaksi SPKLU pada mudik Lebaran H-7 sampai dengan H+7 sebanyak 11.377 kali transaksi, meningkat lima kali lipat dibandingkan Lebaran tahun lalu yang sebanyak 2.275 kali transaksi. Transaksi itu berasal dari SPKLU yang dimiliki PLN mulai dari jalan tol di Sumatera, Jawa, dan di daerah-daerah wisata di seluruh Indonesia.
”Hal ini menunjukkan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan listrik meningkat pesat,” ujar Edi dalam acara jumpa pers Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Electric Vehicles Show (PEVS) 2024, Jakarta, Senin (22/4/2024).
Sejalan dengan peningkatan transaksi di SPKLU, jumlah konsumsi listrik juga ikut meningkat. Realisasi konsumsi listrik di SPKLU pada periode H-7 hingga H+7 Lebaran 226,5 megawatt hour (MWh) atau meningkat 5,2 kali lipat dibandingkan tahun 2023 sebesar 43,5 MWh.
Dengan besaran tarif 1 kilowatt per jam (kWh) Rp 1.500, maka nilai transaksinya mencapai Rp 339,75 juta. Selama masa mudik PLN juga menyiagakan lebih dari 3.500 petugas di setiap SPKLU yang membantu pengguna mobil listrik saat melakukan pengisian daya.
Ia menambahkan, saat ini PLN memiliki 1.299 SPKLU yang diperuntukkan untuk pengisian daya listrik kendaraan roda empat. PLN juga memiliki 9.600 unit stasiun pengisian listrik umum (SPLU) untuk pengisian daya listrik roda dua. Selain itu, PLN juga memiliki 1.900 lokasi penukaran baterai.
Edi menambahkan, tahun ini pihaknya akan menambah 3.000 unit SPKLU. Adapun rinciannya sebanyak 1.000 unit ditanam di tanah dan 2.000 unit dari tiang listrik.
”Persiapan SPKLU itu untuk mendorong populasi penggunaan kendaraan listrik. Ini dalam rangka PLN mendorong transisi energi yang lebih bersih,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Periklindo Moeldoko optimistis populasi kendaraan listrik baik roda empat dan roda dua akan terus bertumbuh sejalan dengan pengembangan infrastruktur pendukung ekosistem kendaraan listrik yang terus bertambah. Berbagai jenis lokasi pengisian daya baterai, baik SPLU, SPKLU, maupun tempat penukaran baterai terus bertambah.
Selain itu, salah satu pendorongnya adalah makin banyaknya merek dan pabrikan yang masuk ke pasar Indonesia.
“Makin banyaknya merek yang masuk baik mobil dan motor. Konsumen memiliki lebih banyak pilihan,” ujar Moeldoko.
Mengutip data Kementerian Perindustrian, penjualan mobil listrik sepanjang 2023 sebanyak 12.248 unit dan angka itu mengalami peningkatan dibanding tahun 2022 yang hanya 8.562 unit. Kendati jumlahnya bertambah, porsi penjualannya hanya 1,21 persen dari total penjualan mobil pada 2024 yang sebanyak 1.005.802 unit.
Adapun penjualan motor listrik dari 2017 hingga 2023 bahkan hanya sekitar 54.000 unit. Padahal, penjualan motor pada 2023 sebanyak 6,23 juta unit.
Salah satu kegiatan untuk mengenalkan merek-merek baru kendaraan listrik itu adalah dengan menggelar berbagai pameran. Salah satunya Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024. Pada kesempatan ini akan ditampilkan 82 merek kendaraan listrik, baik roda dua maupun roda empat.
Merek roda empat kendaraan listrik, antara lain, Wulling, Neta, Build Your Dream (BYD), dan Tesla. Adapun merek roda dua kendaraan listrik, antara lain, Alva, Volta, dan Keeway.
Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan menyambut baik berbagai pameran yang digelar. Ini bisa jadi kesempatan untuk mengenalkan dan mengomunikasikan produk kepada publik.
Hal senada juga dikemukakan oleh pemilik Benelli Motor Indonesia Steven Kentjana Putra yang menjual motor listrik dengan merek Keeway. Indonesia punya potensi pasar yang besar akan kendaraan listrik.