Jaga Harga Jagung Tetap Stabil, Pemerintah Terus Dorong Hilirisasi
Pemerintah terus mendorong hilirisasi untuk menjaga harga jagung tetap stabil.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengakui stabilitas harga jagung petani sulit dijaga ketika panen raya tiba. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendorong hilirisasi dengan mendekatkan pabrik pengolahan ke sentra-sentra penghasil jagung guna menstabilkan harga.
Guna memantau produksi serta harga jagung, pada Kamis (2/5/2024) ini Presiden Jokowi meninjau panen jagung di Kelurahan Brang Biji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Presiden menyoroti harga jagung yang turun karena panen raya.
”Semuanya panen sehingga (yang) terjadi adalah harga turun karena oversupply,” kata Presiden saat meninjau panen jagung bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, dan Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah.
Pekan lalu, Presiden juga melihat langsung panen jagung di Gorontalo. Di NTB, selain di Sumbawa, panen raya jagung juga terjadi di Kabupaten Dompu.
Akibat panen raya itu, harga jual jagung di tingkat petani yang sempat naik menjadi Rp 7.000 per kilogram kembali anjlok menjadi Rp 4.200 per kg. Hal ini, kata Presiden, baik untuk peternak, tetapi kurang baik untuk petani.
Presiden mengungkapkan, petani yang menggunakan benih Tangguh mendapatkan hasil 7-8 ton jagung per hektar. Selain itu, petani yang menggunakan benih Bisi juga bisa mencapai hasil 7-9 ton per hektar.
Namun, masih ada yang hanya mendapatkan hasil di bawah 5 ton per hektar. Dengan harga jual jagung petani yang hanya Rp 4.200 per kg, hasil panen di bawah 5 ton per hektar akan membuat petani merugi.
Untuk menyeimbangkan harga, pemerintah terus mendorong hilirisasi jagung. Pabrik-pabrik pengolahan jagung perlu dibangun di dekat sentra produksi jagung untuk memangkas biaya transportasi. Dengan demikian, harga produk jadi juga akan lebih ekonomis.
”Inilah yang tadi saya sampaikan dengan Pak Mentan (Menteri Pertanian), dengan Pak Menteri Perdagangan, memang industrinya itu harus mendekati lahan-lahan jagung yang ada sehingga bisa (ada pabrik) pakan ternak, bisa (ada pabrik) minyak jagung, semuanya itu yang namanya hilirisasi. Minyak goreng jagung, hilirisasi,” ujar Presiden lagi.
Kendati saat ini tengah panen raya, produktivitas jagung Indonesia terus menurun. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian pada 2017 menyebut produksi jagung 28.924.015 ton. Adapun pada tahun 2021 produksi jagung hanya 23.042.765 ton (Kompas.id, 6 Februari 2024).
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan pada 2023 luas panen jagung pipilan 2,49 juta hektar dengan produksi jagung pipilan kering berkadar air 14 persen sebanyak 14,46 juta ton. Volume produksi jagung ini turun dibandingkan dengan tahun 2022 yang 16,53 juta ton.
Amran tetap berharap Indonesia bisa memenuhi kebutuhan sendiri dan kemudian mengekspor jagung kembali dalam tiga tahun mendatang. ”Dulu, kita swasembada, bahkan ekspor. Pada tahun 2018-2019, kita ekspor (jagung). Tapi, sekarang impor karena tekanan El Nino,” tuturnya saat panen jagung di lahan milik TNI Kodam Iskandar Muda di Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (6/2/2024).
Memang industrinya itu harus mendekati lahan-lahan jagung yang ada sehingga bisa (ada pabrik) pakan ternak, bisa (ada pabrik) minyak jagung, semuanya itu yang namanya hilirisasi. Minyak goreng jagung, hilirisasi.
Untuk mencapai target itu, selain ada perluasan lahan tanam, Kementerian Pertanian juga membantu petani dengan menyediakan benih, alat produksi, pupuk bersubsidi, dan memastikan harga jual kompetitif.
Anggaran pengadaan pupuk bersubsidi tahun ini sudah ditambah menjadi Rp 14 triliun. Karena itu, menurut Amran, apabila ada yang mempermainkan harga pupuk, perlu ada tindakan, pemrosesan, dan pencabutan izin.
Harga pasar
Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Nusa Tenggara Barat dimulai dari Lombok, sejak 30 April. Kamis (2/5/2024) pagi, Presiden menggunakan helikopter Super Puma TNI AU menuju Kabupaten Sumbawa Barat untuk meresmikan Bendungan Tiu Suntuk.
Setelah itu, Presiden ke Kabupaten Sumbawa untuk mengunjungi Pasar Seketeng dan meninjau panen raya jagung di Kelurahan Brang Biji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa.
Di Pasar Seketeng, Presiden mendapati harga bahan pangan stabil bahkan cenderung turun. Komoditas seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, ayam, dan telur harganya sudah mulai turun.
Seusai kunjungan kerja di Kabupaten Sumbawa, sekitar pukul 14.00 Wita Presiden Jokowi menuju Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid, Kabupaten Lombok Tengah, menggunakan helikopter Super Puma. Kemudian, sekitar pukul 15.00 Wita Presiden Jokowi kembali ke Jakarta.