Amankan Mudik, Lebih dari 200.000 Personel Polri dan TNI Diterjunkan
›
Amankan Mudik, Lebih dari...
Iklan
Amankan Mudik, Lebih dari 200.000 Personel Polri dan TNI Diterjunkan
Mudik 2024 sangat besar. Patroli jalan tol hingga ambulans udara disiagakan.
Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Selama periode libur Lebaran 2024, Kepolisian Negara RI atau Polri mengerahkan 155.165 personel dan Tentara Nasional Indonesia atau TNI menerjunkan 67.955 prajurit. Mereka akan bertugas menjaga keamanan, kelancaran, dan ketertiban arus mudik maupun balik.
Jumlah personel itu mengemuka dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat “Ketupat-2024” dalam rangka Pengamanan Idul Fitri 1445H yang diadakan di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (3/4/2024). Apel dipimpin oleh Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy turut menghadiri apel tersebut.
Dalam amanat apel, Listyo menyebutkan, sebanyak 155.165 personel dikerahkan untuk menjalankan Operasi Ketupat-2024. “Presiden Joko Widodo menekankan mudik tahun ini sangat besar. Oleh karena itu, pengamanan arus mudik dan balik tahun ini (diharapkan) dapat dilaksanakan lebih baik,” katanya.
Besarnya arus mudik itu tercermin dari Data Badan Kajian Transportasi Kementerian Perhubungan yang memperkirakan jumlah pergerakan masyarakat pada Lebaran 2024 mencapai 193,6 juta orang atau meroket 56,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Listyo mengatakan, Polri menyiapkan tambahan personel apabila dibutuhkan sepanjang Operasi Ketupat-2024.
Polri juga menyiapkan 5.784 pos yang terdiri dari 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan, dan 480 pos terpadu. Pos-pos itu berada di jalur-jalur dan area yang rawan kecelakaan, kemacetan, kriminalitas, dan bencana alam. Operasi Ketupat-2024 diadakan sepanjang 4-16 April 2024 serta periode pascaoperasi pada 17-23 April 2024.
Listyo menyatakan, sejumlah sistem pengaturan lalu lintas selama arus mudik dan balik pada Lebaran 2024 sudah disiapkan. Misalnya, pengaturan operasional angkutan barang, sistem satu jalur (one way), lawan arus (contra flow), dan ganjil-genap, ketentuan penyeberangan, serta penundaan proyek konstruksi.
Selain itu, Listyo menggarisbwahi kecenderungan pemudik yang memilih menyeberang antarpulau pada malam hari. “Menyebrang pada siang hari yang waktunya lebih lengang sehingga antrean naik kapal tidak terlalu panjang,” imbaunya.
Mengamati dinamika prediksi cuaca saat Lebaran 2024, dia meminta personel Polri menganalisis wilayah tugasnya masing-masing, seperti mengidentifikasi titik-titik rawan banjir dan longsor sehingga skenario menghadapi gangguan beserta kontigensinya dapat disediakan. Jalur alternatif di titik-titik rawan itu juga disiapkan.
Listyo mengimbau adanya patroli bersama untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah permukiman yang ditinggal mudik, titik keramaian, tempat wisata, dan jalur mudik. Polri telah menyediakan layanan laporan rumah yang ditinggalkan serta penitipan kendaraan bagi warga yang membutuhkan.
Agus Sudibyo menyebutkan, TNI menerjunkan 67.955 prajurit untuk mendukung Polri mengamankan pusat keramaian, tempat ibadah, bandar udara, pelabuhan penyeberangan laut, area peristirahatan, pasar, stasiun kereta api, dan terminal bus. TNI juga menyediakan sejumlah alat utama sistem senjata seperti, kapal yang dapat mengangkut 500 orang dan sepeda motor untuk melayani warga di Semarang, Jawa Tengah dan Surabaya, Jawa Timur, pesawat Hercules, serta sejumlah helikopter, bus, dan truk.
Ambulans udara
Sementara itu, Kepala Korps Kepolisian Perairan dan Udara Badan Pemelihara Keamanan Polri Irjen (Pol) Mohammad Yassin Kosasih menyatakan telah memasang perlengkapan evakuasi kesehatan (medevac kit) pada helikopter polisi udara. Helikopter tersebut dapat menjadi ambulans udara selama Operasi Ketupat-2024.
Melalui siaran pers yang diterima, Rabu (3/4/2024), Yassin memerinci, helikopter itu dapat mendarat untuk menangani situasi gawat darurat di enam area. Keenam area itu adalah lahan di sepanjang tol yang dipakai untuk pendaratan helikopter. Lokasinya di kilometer (KM) 48 atau ruas Balaraja, KM 57 (Karawang Timur, Jawa Barat), KM 159 (Cikopo - Cikampek, Jawa Barat), KM 248 (Nasmoco - Pejagan), dan KM 414 (Kalikangkung - Semarang).
Adapun helikopter itu akan terbang ke sejumlah rumah sakit, baik di Jakarta maupun wilayah Pantai Utara. Contohnya, RSPAD Gatot Subroto, RS Cipto Mangunkusumo, RS Pertamina Pusat, RS Siloam Kebon Jeruk, RSUD Cengkareng, RS Medistra, RS Polri dr. Raden Said Soekanto, RSUD Koja, RS Yarsi Cempaka Putih,
RSUD Karawang, RSUD Banyu Asih, RSUD Indramayu, RSUD Gunung Jati, RSUD Brebes, RSUD Kardinah, RSUD dr. M Ashari, RSUD Kratong Pekalongan, serta RSUD Batang.