Korban Kecelakaan Km 58 Jakarta-Cikampek Warga Ciamis dan Kudus
›
Korban Kecelakaan Km 58...
Iklan
Korban Kecelakaan Km 58 Jakarta-Cikampek Warga Ciamis dan Kudus
Dari hasil identifikasi sementara melalui KTP, satu korban tewas berasal dari Ciamis dan satu lainnya dari Kudus.
Oleh
RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Hasil identifikasi sementara, korban meninggal kecelakaan maut Kilometer 58 Jakarta-Cikampek adalah tujuh laki-laki dan lima perempuan. Satu korban berasal dari Ciamis, Jawa Barat, dan satu korban lagi dari Kudus, Jawa Tengah. Korban lainnya masih diidentifikasi.
Peristiwa tragis itu melibatkan dua mobil minibus dan satu bus antarkota antarprovinsi. Posko identifikasi korban sudah dibuka di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang.
Dalam kunjungan ke RSUD Karawang, Senin (8/4/2024), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan, korban terdiri dari tujuh laki-laki dan lima perempuan.
Dari identifikasi sementara melalui kartu tanda penduduk, satu korban berasal dari Ciamis, Jabar, dan satu korban lain asal Kudus, Jateng. Sementara satu korban mengalami luka berat, yakni satu kernet Perusahaan Otobus Primajasa, dan satu orang luka ringan.
Kecelakaan bermula saat mobil Gran Max bernomor polisi B 1635 BKT, yang bergerak dari Jakarta menuju Cikampek, menggunakan lajur lawan arah (contraflow) Tol Jakarta-Cikampek.
Gran Max itu diduga mengalami masalah sehingga harus menepi ke bahu jalan. Untuk menepi di bahu jalan sebelah kanan, minibus itu harus melintasi lajur yang digunakan kendaraan dari arah berbeda yang datang dari arah Cikampek menuju Jakarta.
Saat Gran Max menyeberangi lajur yang berlawanan arah itu, bus PO Primajasa bernomor polisi B 7655 TGD melintas dan menghantam Gran Max. Satu mobil Daihatsu Terios bernomor E 1399 MF juga tertabrak oleh bus.
Dua mobil tersebut terbakar setelah kecelakaan. Bus rusak di bagian depan. Sisa bagian mobil dan pembatas jalan yang penyok masih terlihat di tempat kejadian perkara (TKP).
Semua jenazah sudah dievakuasi untuk diidentifikasi di RSUD Karawang. ”Korban lainnya masih harus identifikasi lebih lanjut,” ucap Muhadjir di Karawang, Jabar, Senin.
Pihak Kepolisian Resor Karawang kini berada di lokasi untuk memeriksa TKP. Akibat kecelakaan tersebut, kemacetan sepanjang jalan menuju Jakarta sempat terjadi. Antrean memanjang hingga empat kilometer. Kini, lajur contraflow yang sempat ditutup telah dibuka kembali.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jendral Aan Suhanan menjelaskan, identifikasi korban masih berlangsung karena korban yang menumpang mobil Gran Max dalam keadaan terbakar. Ia menambahkan, kepolisian akan mengevaluasi sistem contraflow yang kini diterapkan di beberapa titik.
”Penyebab kebakaran masih harus kami periksa. Kami akan segera turunkan tim identifikasi ke lapangan,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Purwantono menjelaskan, pihaknya akan memberikan santunan kepada korban kecelakaan. Prosesnya menunggu identifikasi yang dilakukan pihak kepolisian. Santunan sebesar Rp 25 juta-Rp 50 juta akan diberikan kepada keluarga korban. ”Kami akan berikan secepat mungkin setelah identifikasi selesai,” ucapnya singkat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, pihaknya bersama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia akan meninjau lokasi kejadian. Ia mengimbau pemudik untuk berhati-hati serta menaati aturan yang diberlakukan. Hal itu penting untuk menghindari kecelakaan. Pihaknya mengklaim sudah sangat berhati-hati dalam penerapan rekayasa lalu lintas pada mudik Lebaran kali ini.
”Kami ucapkan belasungkawa kepada keluarga korban. Ini jadi pelajaran bagi kita. Apabila kurang disiplin berkendara, maka risikonya sangat besar,” ucapnya.