Terbuka Lebar, Lowongan Kerja untuk Tenaga Kerja Terampil Keamanan Siber
›
Terbuka Lebar, Lowongan Kerja ...
Iklan
Terbuka Lebar, Lowongan Kerja untuk Tenaga Kerja Terampil Keamanan Siber
Kebutuhan keamanan siber semakin krusial seiring perkembangan ekonomi digital. Terbuka lebar lowongan kerja bidang itu.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan-perusahaan mencari tenaga kerja yang piawai soal keamanan siber seiring dengan perkembangan ekonomi digital. Saat ini suplai pekerja yang terampil di bidang itu masih sangat kurang dibandingkan dengan permintaannya. Artinya, peluang kerja di bidang keamanan siber akan semakin besar dan menjanjikan.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyinggung soal kesenjangan itu di sela-sela seremoni penandatanganan nota kesepahaman Indosat-Mastercard Cybersecurity Center of Excellence, Kamis (18/4/2024), di Jakarta. Ia hadir menyaksikan penandatanganan.
Mengutip salah satu riset global, Budi menyebutkan, kesenjangan antara pasokan dan permintaan tenaga terampil keamanan siber pada 2023 mencapai lebih kurang 4 juta orang. Jumlah ini naik 12 persen dibandingkan dengan 2022.
Budi mengatakan, setidaknya ada lima jenis keterampilan keamanan siber yang spesifik paling dibutuhkan industri saat ini. Kelimanya ialah pengembangan aplikasi keamanan, keamanan sistem komputasi awan, manajemen dan analisis penilaian risiko, manajemen akses dan identitas, serta tata kelola, risiko, dan kepatuhan keamanan siber.
”Kecukupan sumber daya manusia yang piawai keamanan siber itu penting supaya pertumbuhan ekonomi digital terjaga,” katanya.
Risiko serangan siber, Budi melanjutkan, setiap hari selalu muncul. Tren global menunjukkan setiap hari terdapat lebih kurang 2.200 serangan atau 1 serangan setiap 39 detik. Mayoritas akibat serangan perangkat lunak perusak (ransomware).
Di Indonesia jumlah serangan siber diperkirakan mencapai 1,03 miliar serangan pada 2023. Jenis-jenis serangan meliputi pencurian kredensial, ransomware, rekayasa sosial, dan pengelabuan untuk memperoleh data pribadi (phising).
Selain kecukupan sumber daya manusia terampil, Budi menekankan, industri juga memerlukan tata kelola keamanan siber yang optimal supaya bisa memitigasi risiko dan mengurangi ancaman serangan siber.
CEO Mastercard Michael Miebach, yang turut hadir dalam seremoni, mengatakan, masyarakat menginginkan layanan ekonomi digital yang berkualitas, termasuk urusan pembayaran. Salah satu wujud layanan berkualitas ialah layanan itu bisa diandalkan dan tepercaya.
”Ekonomi digital membuat pelaku industri dari berbagai skala usaha, termasuk UMKM, bisa terkoneksi dengan pasar global. Untuk mewujudkan layanan berkualitas, titik kritisnya terletak pada sumber daya manusia yang terampil,” katanya.
Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, inisiatif Indosat-Mastercard Cybersecurity Center of Excellence merupakan wujud perusahaan memajukan sumber daya keamanan siber di Indonesia. Inisiatif itu juga melibatkan Institut Teknologi Bandung (ITB). Indosat-Mastercard Cybersecurity Center of Excellence akan berlokasi di ITB.
Sejumlah program akan dijalankan di Indosat-Mastercard Cybersecurity Center of Excellence. Salah satunya pelatihan keterampilan keamanan siber yang terbuka bagi profesional di luar ITB.
Demi mendukung mimpi Indonesia menjadi negara maju pada 2045, Sinha melanjutkan, pemerataan infrastruktur internet sampai ke daerah terpencil harus dilakukan. Langkah selanjutnya ialah menjaga kualitas layanan yang berkelanjutan disertai keamanan siber.