Presiden Jokowi-Menlu Wang Yi Bahas Perlunya Deeskalasi Timur Tengah
›
Presiden Jokowi-Menlu Wang Yi ...
Iklan
Presiden Jokowi-Menlu Wang Yi Bahas Perlunya Deeskalasi Timur Tengah
Kekhawatiran eskalasi di Timur Tengah dan Palestina dibahas saat Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Wang Yi.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Upaya semua pihak untuk mendorong deeskalasi di kawasan Timur Tengah menjadi salah satu yang ditekankan Presiden.
Presiden Jokowi menekankan bahwa tak satu pihak pun yang ingin melihat adanya eskalasi di Timur Tengah. Karena itu, Pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi diplomatik dengan berbagai pihak, termasuk Iran dan Amerika Serikat.
”Di dalam komunikasi tersebut Indonesia menekankan tiga hal. Yang pertama pentingnya menahan diri, yang kedua pentingnya terjadi deeskalasi, dan yang ketiga meminta negara-negara untuk menggunakan pengaruhnya untuk menghindarkan terjadinya eskalasi,” tutur Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan seusai mendampingi Presiden menerima Menlu Wang Yi.
Dalam pertemuan itu hadir pula Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Adapun Wang Yi didampingi Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang.
Hadir pula Wakil Menlu Sun Weidong, Deputi Direktur Jenderal Departemen Informasi Mao Ning, Deputi Direktur Jenderal Departemen Urusan Asia Liang Jianjun, dan Sekretaris Kedua Departemen Urusan Asia Li Jibin.
Wang Yi tak memberikan keterangan kepada wartawan di Istana. Dia hanya menyapa wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan sembari mengatakan, ”Nice weather (cuacanya bagus).”
Di dalam komunikasi tersebut Indonesia menekankan tiga hal. Yang pertama pentingnya menahan diri, yang kedua pentingnya terjadi deeskalasi, dan yang ketiga meminta negara-negara untuk menggunakan pengaruhnya untuk menghindarkan terjadinya eskalasi.
Wang dan Menlu Retno
Sebelumnya, Wang Yi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Retno di kantor Kementerian Luar Negeri. Dari Istana, Wang Yi juga dijadwalkan bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga calon presiden dengan suara terbanyak pada Pemilu Presiden 2024 dalam penghitungan suara KPU.
Wang Yi juga akan menghadiri dialog tingkat tinggi terkait mekanisme kerja sama (high level dialogue on the cooperation mechanism/HDCM) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2024). Acara ini dipimpin Menlu Retno dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dari pihak Indonesia, sedangkan dari pihak China dipimpin Menlu Wang Yi.
Dalam diskusi tadi, posisi RRC dan posisi Indonesia sama di dalam isu ini dan Bapak Presiden juga menyampaikan keyakinannya bahwa RRC juga akan menggunakan pengaruhnya agar eskalasi dapat dicegah.
”Dalam diskusi tadi, posisi RRC dan posisi Indonesia sama di dalam isu ini dan Bapak Presiden juga menyampaikan keyakinannya bahwa RRC juga akan menggunakan pengaruhnya agar eskalasi dapat dicegah,” kata Retno.
Selain itu, ujar Retno, Pemerintah China menekankan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina melalui solusi dua negara (two state solutions), sama persis dengan posisi Indonesia. Kedua belah pihak—Indonesia dan China—juga sepakat bahwa penyelesaian masalah Palestina harus dilakukan secara adil melalui solusi dua negara jika ingin melihat stabilitas di Timur Tengah.
Tadi juga dilakukan exchange of use mengenai dukungan mayoritas negara-negara anggota PBB untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB.
”Tadi juga dilakukan exchange of use mengenai dukungan mayoritas negara-negara anggota PBB untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB. Di dalam hal ini, sekali lagi posisi Indonesia dan posisi RRC sama, bahwa kita mendukung penuh keanggotaan penuh Palestina di PBB,” ujar Retno.
Retno mengatakan, Rabu malam, sempat berkomunikasi juga dengan Menlu Hongaria karena Hongaria dikenal cukup dekat dengan Israel. Dari komunikasi diplomatik yang dilakukan, menurut Retno, semua pihak sama-sama berharap supaya eskalasi bisa dihindarkan. Untuk itu, semua pihak harus bekerja keras dan menggunakan pengaruh semua.
”Karena itu, kita gunakan pengaruh kita semua agar deeskalasi terjadi. Dan saya sampaikan hasil pembicaraan saya dengan Menlu Iran, menlu negara-negara Arab, dengan Amerika Serikat, saya akan terus berkomunikasi. Karena kita tahu masalahnya cukup kompleks, tapi semua pihak paham kalau isu Palestina, isu Gaza tidak diselesaikan, akan sulit mewujudkan stabilitas kawasan (Timur Tengah),” tuturnya.