Di sebuah hamparan lahan kosong tampak berjajar tenda-tenda terpal sederhana. Tak jauh dari tempat tersebut terlihat membentang aliran sungai yang merupakan bagian gugusan aliran Sungai Wania. Ini sekilas pemandangan perkampungan nomadik Suku Kamoro yang pada waktu itu singgah menjalani kehidupan dan mendiami lokasi yang tak jauh dari Pelabuhan Paomako, di selatan Timika, Kabupaten Mimika, Papua.
”Ya, kami berpindah-pindah tempat, sesuai dengan kebutuhan yang kami cari pada masa-masa tertentu,” ujar Yacobus Matamoa, salah satu warga yang kebetulan mengikuti kelompoknya mendiami tempat tersebut.
Kebutuhan yang mereka maksud bukanlah mengikuti musim hasil buruan ikan atau hasil alam yang biasa dilakukan suku nomadik lain, melainkan lebih kepada kebutuhan-kebutuhan lain, seperti perdagangan, berbelanja, dan mencari pemenuhan hidup lain. Pada waktu itu, selain memenuhi kebutuhan hidup, beberapa keluarga ada yang berkeperluan berobat dan juga mengantarkan anak untuk mendaftar sekolah di kota Timika. Namun, setelah keperluan tersebut dilakukan, mereka melanjutkan pola hidup berpindah lagi, sesuai dengan kebutuhan yang mereka cari.
