Tidak bekerja di media apa pun, tetapi apa yang dilakukan Riza Marlon sungguh merupakan kerja jurnalistik. Semua yang dia lakukan punya tujuan jelas, dilengkapi dengan bahan pendukung lengkap, perencanaan yang matang, eksekusi teliti, dan penyajian yang sangat mudah dimengerti. Hasil akhirnya sungguh berguna dan layak menjadi rujukan hal lain.
Sarjana biologi lulusan Universitas Nasional Jakarta ini sejak 30 tahun lalu sudah memutuskan untuk hidup sebagai fotografer khusus satwa. Di Indonesia saat ini bisa dikatakan hanya dia yang melakukannya setelah Alain Compost mulai meninggalkan bidang ini.
Memotret satwa bukanlah sekadar memotret. Selain tingkat kesulitan tinggi, ketidakpastian pun menjadi bagian utama. Riza yang biasa dipanggil Cacha ini sering pulang dalam keadaan tidak mendapatkan apa yang dibutuhkannya walau sudah menunggu satwa yang diincarnya sampai beberapa hari.