Pandemi Covid-19 telah mengubah wajah dunia dalam skala yang tak terbayangkan sebelumnya. Penularan virus korona yang begitu masif telah membuat orang ”terpaksa” enggan untuk bertemu langsung, menjaga jarak, berkontak fisik, dan berdiam di rumah. Dunia fotografi pun terkena imbasnya, terutama yang berkaitan dengan pemotretan untuk keperluan profil ataupun modeling. Meskipun protokol kesehatan telah ditetapkan, sebagian orang tetap membatasi pertemuan dengan orang lain, bertatap muka, meskipun dalam skala kecil.
Menyikapi keadaan yang tidak terbayangkan sebelumya, pemotretan jarak jauh atau fotografi virtual menjadi pilihan. Pemotretan dilakukan dengan cara yang benar-benar baru, melalui internet. Gawai menjadi alat utama dalam pemotretan virtual. Selain itu, kualitas kamera pada gawai juga krusial. Aplikasi konferensi video, seperti Facetime, Zoom, dan Skype, dipilih sebagai media yang menjembatani mata fotografer dengan model. Namun, koneksi internet adalah landasan utama selama pemotretan. Pemotretan virtual pun membanjiri linimasa Instagram terutama saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilakukan. Ide-ide liar saat orang-orang ”dipaksa” untuk berdiam di rumah bermunculan dan menyegarkan mata.