FotografiKlinik FotoKisah Upaya Sebuah Foto Potret
KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Kisah Upaya Sebuah Foto Potret

Tidaklah mudah mendapatkan potret yang kuat karena aspek sebuah potret sangatlah banyak: kewajaran, ekspresi, gestur (gerakan badan), busana, komposisi, serta latar belakang.

Oleh
Arbain Rambey
· 3 menit baca

Harian Kompas memiliki koleksi potret orang-orang penting Indonesia sangat lengkap. Bahkan potret Presiden Soeharto dalam bentuk cetakan sempat mencapai jumlah yang harus dimuat dalam empat buah troli supermarket.

Uang pecahan Rp 50.000 bergambar Soeharto terbuat dari salah satu potret yang dimiliki harian Kompas, yaitu karya Kartono Ryadi yang dibuat dalam sebuah acara olahraga di Senayan. Selain itu, tak terhitung jumlah aneka  potret lain yang dibeli berbagai pihak untuk berbagai keperluan, terbanyak  untuk iklan duka cita dari perusahaan-perusahaan besar atas meninggalnya seorang penting.

Namun, saat salah satu wartawan Kompas, yaitu Manuel Kaisiepo, terpilih menjadi menteri di era Presiden Abdurahman Wahid, sebuah kenyataan yang menampar wajah terjadi. Kompas sama sekali tidak memiliki potret Manuel Kaisiepo. Layout halaman yang memuat wajah-wajah menteri yang akan dilantik keesokan harinya sudah siap naik cetak, tetapi sama sekali tidak ada wajah Manuel Kaisiepo karena kenyataan pahit ini: Kompas memiliki potret siapa pun kecuali dirinya sendiri.

Memuat data...
Memuat data...
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000