Harian Kompas memiliki koleksi potret orang-orang penting Indonesia sangat lengkap. Bahkan potret Presiden Soeharto dalam bentuk cetakan sempat mencapai jumlah yang harus dimuat dalam empat buah troli supermarket.
Uang pecahan Rp 50.000 bergambar Soeharto terbuat dari salah satu potret yang dimiliki harian Kompas, yaitu karya Kartono Ryadi yang dibuat dalam sebuah acara olahraga di Senayan. Selain itu, tak terhitung jumlah aneka potret lain yang dibeli berbagai pihak untuk berbagai keperluan, terbanyak untuk iklan duka cita dari perusahaan-perusahaan besar atas meninggalnya seorang penting.
Namun, saat salah satu wartawan Kompas, yaitu Manuel Kaisiepo, terpilih menjadi menteri di era Presiden Abdurahman Wahid, sebuah kenyataan yang menampar wajah terjadi. Kompas sama sekali tidak memiliki potret Manuel Kaisiepo. Layout halaman yang memuat wajah-wajah menteri yang akan dilantik keesokan harinya sudah siap naik cetak, tetapi sama sekali tidak ada wajah Manuel Kaisiepo karena kenyataan pahit ini: Kompas memiliki potret siapa pun kecuali dirinya sendiri.