Sepasang mata Azzahra (20) menatap tajam ke lembaran surat suara Pemilu 2024 yang dia pegang. Setelah diperiksa saksama untuk memastikan tidak ada lubang atau kerusakan lainnya, mahasiswi UPN Veteran Yogyakarta itu segera melipat lembaran kertas berukuran 80 cm x 50 cm itu dan menyerahkan ke teman kuliahnya yang berada di depannya.
Azzahra dan dua temannya menjalani hari kedua bekerja sebagai tenaga pelipat surat suara di gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, Kotagede, Yogyakarta, beserta hampir 230 tenaga harian lepas lainnya. ”Lumayan (upahnya) bisa buat tambah uang jajan,” ucap Azzahra sembari tersenyum, Kamis (11/1/2024).
Mereka tidak bekerja dalam ruangan yang hening. Dentuman ketukan lagu dangdut koplo di sudut bekas gudang perusahaan logistik itu mendominasi suara di antara para pekerja pelipat surat suara yang didominasi kaum ibu rumah tangga tersebut. Dengan cekatan, mereka memeriksa dan melipat surat suara untuk pemilihan anggota DPRD tingkat provinsi dan DPD tingkat pusat.
Udara panas dari luar gudang serta posisi duduk yang saling berdekatan membuat keringat para pelipat bercucuran. Sejumlah kipas angin yang menyala tanpa henti tidak mampu menyejukkan udara gerah siang itu.
Meski kerja berkeringat, para pekerja lepas tersebut tetap bersemangat sembari bersenda gurau untuk menghibur diri dan rekan satu timnya. Mereka bekerja secara berkelompok dengan anggota berkisar empat hingga lima orang agar pengerjaan pelipatan berlangsung efektif.
Pada pekerjaan pelipatan surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden yang mereka kerjakan seminggu sebelumnya, mereka mendapat upah Rp 200 dari setiap lembar surat suara yang berhasil mereka lipat dan kemas. Setelah ditotal, upah yang diperoleh dibagi rata untuk semua anggota kelompok.
Sejumlah ibu rumah tangga yang ikut bergabung mengaku memperoleh upah sekitar Rp 500.000 setelah bekerja melipat surat suara selama tiga hari. Upah tersebut bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan keluarga mereka. Sebagai pembanding, Upah Minimum Kota (UMK) Yogyakarta tahun 2024 adalah Rp 2,4 juta per bulan.
Menurut Ketua KPU Kota Yogyakarta Noor Harsya Aryosamodro, surat suara yang dilipat pada periode ini sebanyak 328.706 surat suara. Agar tenggat pelipatan terpenuhi, pihaknya menambah tenaga pelipat dari 130 menjadi 230 pekerja.
Penambahan jumlah personel tersebut menghadirkan rezeki bagi lebih banyak warga. Bagi sebagian, kesempatan untuk mendapat penghasilan tambahan di luar rutinitas bulanan adalah hal yang sangat dinantikan.