Ratu Bilqis Wijaya (15) menekan daun telinga kirinya agar suara dari temannya yang tengah menghitung hasil perolehan suara pemilu OSIS dapat ia dengar lebih baik meski samar-samar. Raut muka cemas sedikit nampak di wajah gadis difabel dengan gangguan pendengaran itu saat penghitungan suara pemilu yang diselenggarakan di Aula SLB Negeri Kota Magelang di Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, mendekati akhir, Senin (5/2/2024) pagi.
Gadis yang maju sebagai kandidat nomor urut satu dalam ajang pemilu yang baru pertama kali diselenggarakan di SLB Negeri Kota Magelang baru bisa mulai tersenyum tersipu-sipu saat penghitungan suara selesai dan ia meraih suara terbanyak dibanding ketiga kandidat lainnya. Bilqis pun mendapat ucapan selamat dari teman-temannya setelah terpilih sebagai ketua OSIS melalui pemilu pertama di sekolah itu.
Pemilu di sekolah itu berlangsung meriah dengan dihadiri sejumlah anggota KPU Kota Magelang. Seluruh petugas penyelenggaraan pemilu OSIS berasal dari kalangan siswa. Menurut guru sekaligus pembina OSIS SLB Negeri Kota Magelang, Budi Susilo, ajang ini tak hanya menjadi sarana memilih ketua OSIS, tetapi juga bagian dari pendidikan tentang demokrasi bagi 256 murid difabel di sekolah jenjang SD hingga SMA itu. Acara ini juga bagian dari kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan tema Suara Demokrasi.
Sebanyak 130 murid memiiki hak suara pada pemilu OSIS di sekolah itu. Pada pemilu mendatang terdapat 53 murid sekolah itu yang dapat menggunakan hak suara mereka. Pendidikan tentang demokrasi sudah selayaknya diselenggarakan dengan sungguh-sungguh di berbagai sekolah. Hal ini agar pelajar yang telah memiliki hak pilih tidak sekadar bersikap pasif saat pemilu berlangsung, tetapi dapat memanfaatkan suara mereka untuk memilih calon pemimpin negara yang akan datang.