ARGUMENTASI!
Kampus Mengekang Mahasiswa
Muhammad Waliyuddin, Jurusan Hukum Pidana Islam Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Jawa Tengah
Mengapa mahasiswa mencari surat keterangan sakit palsu? Menurut saya, karena sistem kebijakan kampus yang hanya memberi izin tidak masuk kuliah terbatas bagi mahasiswa. Kampus memberi izin maksimal hanya tiga kali per semester.
Kebijakan itu terlalu mengekang mahasiswa. Mahasiswa dituntut selalu belajar di dalam kelas, padahal kita tak mungkin berkembang kalau hanya belajar di dalam kelas. Kami juga perlu belajar di luar ruang kuliah.
Mahasiswa juga punya tanggung jawab melakukan pengabdian masyarakat lewat berbagai kegiatan. Tak heran mahasiswa melakukan berbagai cara agar mereka dianggap masuk agar tak kehabisan absen dalam perkuliahan.
Perlu Aturan Ketat
Elvina Kezia Purba, Fakultas Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten
Memanipulasi alasan sakit demi mendapat surat sakit adalah bentuk kriminal kecil. Jika kebiasaan itu terus dilakukan, bisa jadi ke depan pelakunya bisa melakukan tindak kriminal lebih besar yang merugikan masyarakat.
Selain itu, menurut saya, perlu ada aturan tegas tentang izin dan surat sakit di seluruh universitas. Peraturan yang ketat mengenai izin, terutama izin sakit, sudah diterapkan di Fakultas Pendidikan Universitas Pelita Harapan.
Mahasiswa yang sakit harus mengisi sickness form yang harus diberikan kepada pihak student service dan harus melampirkan surat keterangan sakit yang didapat dari klinik UPH. Tata cara yang cukup sulit untuk dimanipulasi ini menjadikan mahasiswa ”enggan” untuk sakit dan lebih terpacu menjadi disiplin.
Rugi, Tak Ada Pengulangan
Delfiendrick Ferdanes, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat
Kuliah kadang-kadang terasa melelahkan, apalagi dengan jumlah SKS maksimum. Mahasiswa pun mencari berbagai cara untuk libur kuliah tanpa alpa di daftar kehadiran.
Memilih alasan sakit merupakan salah satu cara jitu yang aman. Akan tetapi, dosen tidak akan menerima begitu saja alasan sakit tanpa dibarengi surat keterangan sakit dari puskesmas atau dokter.
Saya pribadi tidak setuju apabila mahasiswa memanipulasi surat keterangan dokter untuk libur kuliah. Hakikatnya, hadir di kelas untuk kuliah tidak hanya untuk mengamankan daftar hadir, tetapi mendapatkan penjelasan materi kuliah dari dosen di kelas juga sangatlah berarti dan tidak akan ada pengulangan lagi esoknya. Rugilah kalau bolos kuliah hanya karena malas.
Paling Masuk Akal
Anindya Sabrina Pangesti, Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Ketakutan mahasiswa absen dari kuliah melebihi batas yang ditentukan kampus mendorong mahasiswa mengakali peraturan. Dari situ lahirlah ide untuk memanipulasi surat keterangan sakit. Ini tampak rasional dan paling masuk akal sehingga dosen menerima alasan itu. Dengan cara itu, mahasiswa biasanya lolos dari ketentuan absensi.
Melatih Kejujuran
Diri Gabriel Bala, Mahasiswa Jurusan Filsafat Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang, Jawa Timur
Bagi saya, membolos adalah sikap kurang bijaksana karena menyalahi aturan kampus, apalagi bila dilakukan dengan alasan tidak jujur, membuat surat sakit padahal dia tidak sakit.
Akan jauh lebih baik jika tidak masuk kuliah, kita memberi tahu dosen yang mengajar hari itu sehingga dia tak khawatir kondisi kita. Siapa tahu, dia bisa membantu kesulitan kita.
Di balik semua tindakan itu, ada satu pelajaran penting, kita belajar menjadi pribadi yang jujur, jujur kepada diri sendiri ataupun kepada orang lain. Apabila diri kita yang generasi penerus bangsa biasa bersikap jujur, masa depan Indonesia tidak akan menjadi lebih baik lagi. (TRI)