Itu tentu peristiwa besar karena dua provinsi, Jawa Tengah dan DIY, terputus. Bagi Kompas, peristiwa itu sangat layak menjadi headline, baik tulisnya maupun fotonya. Namun apa daya, saat itu tidak ada fotografer Kompas di tempat kejadian itu sampai api padam total. Dan, saat itu belum era digital sehingga kalaupun bisa mendapatkan foto dari sebuah sumber, sungguh sulit untuk mengirimnya ke Jakarta dalam waktu singkat.
Pada era 1990-an, Kompas masih memakai teknologi foto analog yang memakai film dan membutuhkan proses cuci cetak. Pengiriman foto cepat waktu itu memakai alat yang disebut rotator, seperti dalam foto yang menyertai tulisan ini. Sebuah foto (cetakan) akan dipindai oleh sang rotator lalu datanya diubah menjadi sinyal suara. Data suara ini dikirimkan ke tujuan dengan jalur pesawat telepon biasa. Di tujuan, data suara diubah kembali jadi data gambar. Demikian foto dikirimkan.
Pada kasus Jembatan Kali Krasak di atas, kantor Biro Yogyakarta tidak mempunyai rotator. Foto pun baru didapatkan dari harian Bernas—yang juga mendapatkan dari pihak luar—sudah menjelang malam. Saat itu penerbangan terakhir ke Jakarta sudah meninggalkan Yogyakarta alias sudah tidak ada lagi kemungkinan pengiriman dengan paket cepat. Karena itu, pengiriman mau tidak mau memang harus memakai ”jalur cepat”. Dan, satu-satunya jalur cepat yang ada hanyalah mesin faksimile.
Pada awal 1990, Kompas sudah memiliki sebuah alat bernama Leafax (ada di edisi Klik pekan lalu) yang bisa memindai foto dari negatifnya. Sebelum era Leafax, foto memang harus dicetak dulu untuk bisa dikirim lewat rotator.
Maka, konsekuensi dari hal ini adalah seorang fotografer biasanya juga harus mencetak foto di tempat kerjanya sebelum bisa dikirim lewat rotator. Hasil terbaik untuk dikirim lewat rotator adalah cetakan sekitar 20 cm x 25 cm (8R). Kalau Anda perhatikan, foto ketiga yang menyertai tulisan ini adalah adegan seorang fotografer sedang memproses fotonya. Anda lihat bahwa dia memakai kloset untuk proses bilas.
Memang demikian adanya. Saya pada tahun 1991 di Manila saat meliput SEA Games, bisa berpindah hotel hanya karena tipe klosetnya tipe yang airnya sedikit. Kloset yang bertipe air banyak berguna untuk proses bilas jika saya mencuci film. Agak menjijikkan, ya?
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.