Etiopia, negeri yang dulu terkenal karena bencana kelaparan di era 1980-an, memiliki wajah cantik yang tak banyak diketahui orang. Di tengah pemberitaan tentang kemiskinan hingga bencana kekeringan yang sebagian masih melanda Etiopia dan sekitarnya, mereka mampu menjaga situs-situs penting warisan dunia, termasuk kastel indah yang dijuluki sebagai Camelot-nya Afrika.
Salah satu warisan dunia yang telah ditetapkan UNESCO dan hingga kini masih terpelihara dari abad ke-17 ini juga dikenal sebagai Fasil Ghebbi di Gondar. Bersama rombongan jurnalis dan perwakilan biro wisata dari beberapa negara di Eropa, Amerika, dan Afrika yang diundang oleh Ethiopian Tourism Organization, kami mengunjungi kastel-kastel dengan Camelot alias benteng indah mirip dikisahkan pada legenda Raja Arthur.
Kota Gondar di wilayah yang terletak di bagian utara Etiopia ini dipilih sebagai ibu kota penguasa Etiopia dari tahun 1636 sampai pertengahan abad ke-19. Sebelumnya, ibu kota kekaisaran terus-menerus berpindah. ”Kastel ini sangat indah di zamannya. Gondar pernah menjadi kota kedua terbesar di Afrika setelah Mesir. Kastel ini menjadi bukti masa kejayaan Gondar,” kata pemandu yang merupakan penduduk lokal Gondar, Asseged Tesfaye, Minggu (28/5).
Memasuki areal kastel, terdapat banyak bangunan yang serupa dengan kastel-kastel indah di Eropa. Kastel tersebut awalnya didirikan oleh Kaisar Fasiledes sejak tahun 1636. Kaisar-kaisar setelah Fasiledes terus membangun istana di kompleks kekaisaran tersebut. Hingga masa keruntuhannya, Fasil Ghebbi terdiri atas enam bangunan utama yang dikelilingi dinding batu sepanjang 900 meter.
Bangunan paling mencolok di kompleks seluas lebih dari 7 hektar ini adalah istana tiga lantai Kaisar Fasiledes setinggi 32 meter. Selain Kastel Fasiledes, terdapat beberapa bangunan lain, seperti Kastel Kaisar Iyasu, Aula Kaisar Dawit III, Kastel Mentuab, Perpustakaan Tzadich Yohannes, Kastel Kanselir Tzadich Yohannes, dan Aula Perjamuan Kaisar Bekaffa. Ada pula bangunan yang berfungsi sebagai kandang kuda hingga ruangan sauna yang dijuluki ”chicken house” karena ruangannya yang sempit.
”Setelah tujuh generasi, biasanya dibangun kastel yang baru. Rakyat biasa pun melakukan tradisi ini untuk menghindari penyebaran penyakit. Supaya tidak terlalu berdesakan. Karena itu, dijumpai banyak sekali istana dalam satu kastel,” ujar Asseged Tesfaye.
Selain bangunan di kompleks utama Fasil Ghebbi, terdapat pula bangunan peninggalan kekaisaran lainnya yang tersebar di sekitar kota Gondar, seperti Gereja Debre Berhan Selassie, Pemandian Fasilidas, dan Istana Guzara. Arsitektur seluruh bangunan tersebut mendapat pengaruh dari beragam bangsa, seperti Portugis, India, dan gaya lokal Gondar.
Kejayaan Gondar berakhir ketika Kaisar Tewodros II memindahkan ibu kota pada era 1855. Selanjutnya, Gondar beberapa kali dibakar dan diluluhlantakkan sebelum dikuasai oleh Italia pada 1936 dan menjadi benteng pertahanan terakhir tentara Italia di Afrika hingga 1943. Melewati rentang zaman yang tak pendek, keindahan kastel-kastel di Gondar tetap kokoh berdiri hingga kini....
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.