Astrid "Ngeklik" di Rumah Baru
Penyanyi Astrid Sartiasari (35) yang antara lain tersohor dengan lagu "Jadikan Aku yang ke Dua" menjalani tahun 2017 dengan banyak hal baru. Tahun ini, ia pindah label musik yang baru, memulai bisnis baru, dan yang terseru adalah menempati rumah baru. Rumah baru tersebut menjadi rumah pertama yang lalu disirami dengan hangatnya kasih sayang keluarga.
Sebelum menempati rumah di kawasan Simprug, Jakarta Selatan, Astrid dan suaminya, Arlan Djoewarsa (36), serta putra semata wayang mereka, Alec Djuara (4), lebih banyak tinggal di apartemen. "Di apartemen sempit, rasanya elu lagi elu lagi. Akhirnya, keturutan punya rumah. Cari rumah sampai luar kota. Akhirnya dapat. Ini jodoh banget sih. Kayak ngeklik aja," kata Astrid.
Keluarga kecil ini akhirnya menempati rumah baru tersebut sejak Februari lalu. Jejak pindahan rumah masih terasa, terutama di bagian ruang tamu. Beberapa pigura berisi kliping foto Astrid yang menghiasi sampul majalah masih tergeletak di lantai. Belum ada paku yang terpancang di dinding ruangan.
Begitu memasuki rumah, Astrid segera menuntun ke ruang tengah yang terasa lebih hangat. Ruang tengah yang merangkap sebagai dapur, ruang makan, dan ruang keluarga ini hangat oleh siraman cahaya lampu dengan dominasi warna keemasan. Astrid sengaja memilih lampu-lampu indah dengan kristal atau hiasan kaca yang digantung di beberapa bagian dari rumah.
Sembari berbincang di meja makan yang terbuat dari kayu utuh panjang, ia menyuguhkan banyak sekali kue khas Lebaran. Di sela wawancara, Alec berlari menghambur ke sang mama dan minta dibuatkan camilan. Biasanya, Astrid betah berlama-lama di dapur yang sekilas serupa minibar tersebut.
Tepat di samping dapur, keluarga ini biasanya menghabiskan waktu untuk bercengkerama sembari menonton televisi. Ada beberapa kursi empuk di depan televisi. Sebuah papan tulis mini diletakkan di ruang keluarga untuk membantu Alec belajar menulis dan menggambar.
Untuk menumbuhkan kepercayaan diri, lukisan-lukisan tersebut kemudian dipajang di dinding di beberapa sudut rumah, seperti di ruang keluarga, tangga menuju ruang atas, serta pintu kamar. "Hasil evaluasi di sekolah, Alec kurang percaya diri. Garis pada gambar rusak sedikit saja, dia langsung malu. Reward-nya, lukisan dikasih love lalu ditempel," kata Arlan.
Gaya Skandinavia
Baru beberapa hari, Astrid kembali menempati rumah tersebut setelah sebelumnya mudik ke rumah orangtuanya di Surabaya. Begitu pulang ke rumah, ia sibuk membersihkan seluruh bagian rumah seorang diri karena asisten rumah tangga serta pengasuh putranya ternyata tidak balik ke Jakarta. "Beberapa hari ini, aku sibuk jadi Mbak. Namun, pada dasarnya memang aku senang beres-beres. Enggak bisa kotor," katanya.
Dengan sentuhan tangannya, rumah menjadi terasa nyaman. Rumah bergaya minimalis yang dibeli dalam kondisi sudah jadi ini kemudian diberi sedikit sentuhan etnik, terutama dari penempatan perabot. Di ruang tamu, misalnya, selain sofa, ada kursi model jengki yang memberi sentuhan era lampau. Beberapa meja kayu tua diletakkan di beberapa sudut ruangan.
"Ada sedikit sentuhan vintage lewat sentuhan kayu. Maunya juga agak sedikit ada Skandinavia," ujar Astrid.
Gaya Skandinavia itu ditonjolkan dari penataan rumah yang sederhana, minimalis, dan multifungsi. Mengusung gaya ini, pemilihan perabot rumah pun benar-benar mengutamakan fungsi. Dengan gaya penataan yang sederhana dan sesuai fungsi, rumah di lahan seluas 150 meter persegi ini terkesan sangat luas.
Di antara lantai satu dan dua, terdapat split floor sehingga seolah-oleh rumah ini menjadi tiga lantai jika dilihat dari bagian dalam rumah. Lantai melayang di antara lantai pertama dan dua dijadikan ruang tidur tamu.
Ruang tidur tamu itu menjadi tempat istirahat bagi orangtua Astrid apabila berkunjung dari Surabaya. Orangtua Arlan biasanya hanya datang berkunjung sebentar karena mereka tinggal menetap di Jakarta. Setelah menikah hingga punya anak, Astrid juga sempat tinggal di rumah mertuanya tersebut.
Hingga lulus kuliah Jurusan Teknik Industri pada 2004, Astrid masih tinggal di Surabaya. Sudah menyanyi sejak kecil, ia kemudian bergabung dengan band dan sempat menjuarai perlombaan menyanyi antarsekolah se-Surabaya. "Kalau perjalanan dari Surabaya ke Malang, aku bisa nonstop nyanyi. Nyanyi bikin aku happy," kata perempuan cantik yang meraih penghargaan Penyanyi Pop Wanita Terpopuler dari Indosat Awards 2011 ini.
Begitu pindah ke Jakarta dan tinggal menumpang di rumah kakaknya di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur, namanya mulai dikenal sejak menyanyi "Ratu Cahaya" yang menjadi soundtrack film Tusuk Jelangkung.
Zona pribadi
Dengan melewati tangga yang dindingnya antara lain dihias foto-foto karya jepretan dari Arlan yang seorang fotografer musik, kaki melangkah menuju ruangan di lantai dua. Lantai dua rumah terasa lebih pribadi karena terdiri dari kamar anak, kamar tidur utama, dan kamar asisten rumah tangga.
"Proses dapat rumah ini lumayan cepat dan enggak jauh dari sekolah anak. Ukurannya pun cukuplah buat bertiga," ujar Astrid.
Ruangan paling favorit di rumah ini adalah kamar tidur utama. Karena didesain dengan jendela besar, cahaya matahari melimpah di seluruh ruangan rumah. Jika sedang kumpul di kamar tidur, Alec biasanya akan sibuk bermain di karpet sedangkan Arlan tak lepas dari komputer jinjingnya. Di kamar tersebut, Astrid juga lebih banyak berlatih vokal.
Cara berlatih vokalnya pun cukup sederhana dengan hanya mengandalkan iringan musik dari aplikasi yang bisa diunduh di telepon seluler. Supaya tidak mengganggu anggota keluarganya, biasanya Astrid akan memakai earphone lalu mulai pemanasan selama setengah jam. Setelahnya, ia akan menyanyikan satu lagu dengan volume penuh.
Sebagai ibu yang sibuk memenuhi segala kebutuhan anak, stamina tubuh harus benar-benar dijaga agar tetap prima. Agar tenggorokan tak terasa gatal, misalnya, segala produk susu menjadi pantangan utama sebelum menyanyi. "Makin bertambah umur, stamina enggak sebagus dulu. Sebelum nyanyi, ya, istirahat dulu. Kalau dulu langsung hajar. Harus pintar bagi waktu. Harus olahraga untuk membalikkan stamina di panggung," katanya.
Setelah menempati rumah baru tersebut, banyak hal baru pula yang menghampiri kehidupan keluarga ini. Sejak Mei lalu, Astrid mulai pindah label ke My Music Record. "Sudah langsung gerak cepat. Kami sudah workshop lagu baru. Menurut rencana akan keluarkan single dulu tahun ini," ujarnya.
Awal Mei lalu, Astrid juga mulai menjajal bisnis baru dengan membangun brand Linum untuk desain pakaian berbahan dasar linen. Citra linen yang mahal dengan warna-warna dasar diubah menjadi lebih warna-warni anak muda dengan harga terjangkau. Pada momentum Lebaran lalu, seluruh karya desain linennya laris manis dengan pemasaran lewat media sosial.
Ruang-ruang di rumah Astrid yang nyaman memang membuat betah berlama-lama untuk menjalankan beragam aktivitas. Terus produktif di rumah baru, para penggemarnya menantikan kembali lirik-lirik jenaka, seperti pada lagu "Jadikan Aku yang ke-Dua" yang masih dinyanyikan orang hingga kini. "Jadikan aku yang kedua. Buatlah diriku bahagia..." dendang Astrid yang ternyata ogah diduakan ini.